Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

500 Chef di Amerika Protes Kesalahan Label Seafood
Oleh : Dodo
Jum'at | 01-03-2013 | 12:56 WIB
ikan_laut.jpg Honda-Batam
(Foto: kaskus.co.id)

BATAM, batamtoday - Oceana yang merupakan lembaga pengawas konservasi laut, telah menunjukkan sebuah laporan mengenai penipuan pelabelan makanan. Hasil yang ditemukan tentulah sangat membingungkan. Bahkan laporan yang ditemukan menunjukkan adanya penipuan terbesar.

Seperti dilansir Huffington Post (21/2/2013), di tahun 2010 hingga 2012 ada sekitar 1.215 sampel ikan dari 21 negara telah dites DNA oleh Oceana. Dalam studi ini, ditemukan makanan laut di Cina banyak yang berlabel salah. Sedangkan posisi kedua adalah produk makanan laut dari Amerika Serikat.

Dari 46 jenis ikan yang diuji di Amerika Serikat, sekitar 27 ikan yang ditemukan kesalahan dalam pelabelan. Jenis ikan tersebut termasuk ikan kakap merah dan ikan tuna. Oceana juga menemukan kesalahan pelabelan pada ikan yang terjual di restoran sushi juga toko kelontong.

“Selain ditipu, banyak konsumen yang tidak boleh memilih jenis ikan sendiri yang lebih menyehatkan.” pungkas Dr. Kimberly Warner, selaku penulis penelitian sekaligus ilmuan senior di Oceana, seperti dikutip HuffingtonPost.

Salah satu temuan Oceana, pada ikan yang berdampak buruk bagi kesehatan adalah ikan tuna putiih. Sekitar 84 persen sampel ikan tuna putih yang telah diteliti, diketahui dapat menyebabkan masalah gangguan pencernaan bagi sebagian orang.

Karena laporan hasil penelitian ini, sebanyak 500 chef di Amerika menuntut pemerintah Amerika untuk menegakkan hukum pada kejadian ini. Hal ini bertujuan agar kesalahan pelabelan makanan tidak terulang lagi, meskipun belum ada hukum resmi yang dikeluarkan.

Sumber: food.detik.com