Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

China akan Jual Pendeteksi Kandungan Zat Kimia Berbahaya pada Makanan
Oleh : dd
Senin | 18-02-2013 | 12:03 WIB
pasar beijing.jpg Honda-Batam
Aktivitas perdagangan bahan makanan di sebuah pasar di Beijing. (Foto: Xinhua)

TIANJIN, batamtoday - Dengan banyaknya kasus kontaminasi makanan di China, kekhawatiran mulai muncul di kalangan masyarakat. Karenanya sebuah Universitas di China Selatan mengembangkan sebuah peralatan pendeteksi racun dan bahan kimia berbahaya pada makanan yang bisa dipakai oleh awam.

Peralatan ini dikembangkan oleh para peneliti dari Tianjin University of Science and Technology di China bagian selatan. Hasil uji makanan tekontaminasi atau tidak akan bisa didapat hanya dalam beberapa menit.

Sampai saat ini, peralatan tersebut belum di pasarkan di China, namun diharapkan akan dijual dalam waktu dekat. Diharapkan bisa membantu konsumen mengidentifikasi produk makanan yang terkontaminasi oleh bekteri pathogen dan residu obat dalam jumlah banyak.

Peralatan pendeteksi racun ini terdiri dari kertas indikator. Kertas ini akan berubah warnanya untuk melacak lebih dari 60 bahan kimia dalam makanan, termasuk kandungan yang berbahaya.

Selama beberapa tahun ini, ada banyak laporan pencemaran makanan. Mulai dari susu, ayam, sampai semangka yang tercemar obat-obatan, bahan kimia industri, dan bahan lainnya. Juga kejadian susu yang terkontamina bahan kimia alkaline, pangsit yang terkontaminasi aluminium, dan daging yang mengandung clenbuterol, kandungan kimia pembakar lemak dalam jumlah banyak. Kandungan zat kimia ini bisa memicu tumbuhnya sel kanker.

“Pengujian makanan biasanya membutuhkan mesin yang rumit dan prosedur laboratorium yang panjang. Proses seperti ini sangat mahal dan membutuhkan waktu lama,” kata Wang Shuo, selaku professor Tianjin kepada Xinhua (18/02/2013).

Ia menambahkan bahwa timnya memperoleh 13 hak paten nasional untuk peralatan pendeteksi racun ini. Mereka sedang mengadakan penelitian untuk menurunkan biaya produksi. Sampai saat ini belum ada informasi tentang harga jual peralatan ini.

Sumber: food.detik.com