Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Jika Bintan Dimekarkan

Tokoh Melayu Ingin Lagoi Tetap di Bintan Utara
Oleh : hrj/dd
Jum'at | 08-02-2013 | 16:04 WIB
Raja-Ali-Akbar.jpg Honda-Batam
Raja Ali Akbar, ketua LAM Bintan Utara.

TANJUNGUBAN, batamtoday - Tokoh Melayu meminta kawasan pariwisata Lagoi tetap berada di Bintan Utara, jika kelak nantinya pemekaran terhadap Kabupaten Bintan diwujudkan.


"Kami sangat dukung pemekaran (Bintan) dengan syarat Lagoi tidak dibagi dua, karena tujuan pemekaran untuk lebih menyejahterakan masyarakat," ujar Raja Ali Akbar kepada  batamtoday di Tanjunguban, Jumat (8/2/2013).

Raja Ali yang juga ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) Bintan Utara, mengatakan pernyataannya ini juga pernah disampaikan saat seminar pemekaran Kabupaten Bintan, belum lama ini. Pernyataannya ini berkenaan adanya wacana kawasan pariwisata Lagoi akan dibagi menjadi dua.

Adapun wacana yang berkembang, bila pemekaran terwujud kawasan Lagoi mulai batas dam Bintan Resort akan masuk wilayah Bintan Utara. Sedangkan, kawasan pariwisata meliputi Ria Bintan, Club Med, Bintan Lagoon Resort (BLR) hingga kawasan pasir panjang akan masuk ke Bintan bagian timur (Bintan-red).

Terkait wacana tersebut, dia mengingatkan dalam wacana pemekaran hendaknya berpegang ke histori atau sejarah wilayah. Menurutnya, pemekaran ini harus berpegang ke histori wilayah mana wilayah Bintan Utara dan Bintan Timur.

Sebab, daerah yang akan dimekarkan menjadi Kabupaten Bintan Utara awalnya merupakan satu wilayah kecamatan Bintan Utara. Belakangan Bintan Utara dimekarkan menjadi Kecamatan Teluk Sebong dan Seri Kuala Lobam.

Kawasan Lagoi, dalam hal ini masuk ke dalam wilayah Teluk Sebong, sehingga bila diambil sebagian juga akan menarik dua desa di Teluk Sebong yaitu Berakit dan Pengudang.

"Kami cuma mengingatkan, karena pemerintah juga tidak selalu benar,” katanya.

Ditambahkan, dia meminta pemerintah ataupun pihak terkait yang ingin memekarkan Bintan Utara harus menimbang aspirasi dari masyarakat. Walaupun pihaknya dalam hal ini tidak memaksakan aspirasi ini, namun ia berharap pertimbangan histori ini menjadi bahan kajian semua pihak.

Selain itu, kata Ali, bila kawasan Lagoi akan dibagi dua dikawatirkan akan memberatkan pengusaha di dalam kawasan tersebut.

"Apa tak membuat bingung kalau mereka (pengusaha) berada di dua pemerintahan yang berbeda,” katanya.

Hal senada disampaikan oleh Sahat Simanjuntak, Majelis Pertimbangan Organisasi (MPO) Pemuda Pancasila (PP) Kepri, yang berdomisili di Bintan Utara.

Dikatakan Sahat, pihaknya setuju Bintan dimekarkan, namun dengan wacana pemekaran tersebut, hendaknya kawasan pariwsata Lagoi tidak dibagi dua. "Lagoi harus utuh masuk Bintan Utara, sesuai dengan historisnya,” ujarnya.