Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Petugas Medis Tak Ada, Warga Telagak Kecil Bingung Berobat Kemana
Oleh : em/dd
Kamis | 10-01-2013 | 22:28 WIB

ANAMBAS, batamtoday - Warga Desa Telagak Kecil, Kecamatan Siantan Tengah, mengeluhkan pelayanan kesehatan di daerah mereka. Terlebih keberadaan tenaga medis yang ada di desa mereka, yang belum bisa standby 24 jam.


Minimnya pelayanan kesehatan di Desa Telagak Kecil, disampaikan langsung Jafar, Badan Permusyawaratan Desa Telagak Kecil, kepada Bupati Anambas Tengku Mukhtarudin dalam orasi damai yang digelar belum lama ini. 

Menurut Jafar, warga di desanya sangat kebingungan jika ada warga yang sakit mendadak. "Kemarin ada warga kami yang jatuh kecelakaan dari motor, kakinya patah, tapi tidak ada bidan di puskesmas. Bagaimana warga kami nak berobat," ungkap Jafar.

Ironisnya, ketika dirinya bersama warga meminta kepada dinas terkait, dalam hal ini dinas kesehatan, agar menempatkan bidan di desanya, Kadis Kesehatan Yendi malah menugaskan bidan yang sedang hamil. Nah, saat dirinya menjemput bidan tersebut, dalam perjalanan malah bidannya yang sakit hingga terpaksa harus membawa kembali bidan tersebut ke Tarempa.

"Saya sudah bilang ke kepala dinas, mengapa ia bisa tidak tahu di desa saya tidak ada tenaga kesehatan. Malahan ia mengirimkan bidan hamil, setelah berangkat ke sana (Desa Telagak Kecil) malah sakit perut di tengah jalan. Saya juga punya perasaan, saya bawa kembali bidan itu ke Tarempa," katanya.

Menanggapi keluhan warga Desa Telagak Kecil yang disampaikan Jafar, Bupati Tengku Mukhtarudin berjanji segera mengevaluasi hal tersebut. Tengku juga berterima kasih atas masukan dari Jafar yang sangat positif demi meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

"Terima kasih kepada Jafar yang telah memberikan masukan bagus kepada pemerintah, kami akan tindaklanjuti masalah ini," kata Tengku.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Anambas Yendi mengatakan, pada saat ada pasien patah kaki yang akan berobat, keberadaan bidan yang bertugas sedang ada pelatihan di Tarempa.

Begitu juga perawatnya, kata Yendi, juga tidak ada di tempat karena saat itu sedang ada masa transisi antara petugas yang lama dengan petugas yang baru.

Petugas yang lama sudah pindah ke Tarempa, katanya, sedangkan untuk petugas baru yang akan menempati puskesmas tersebut belum datang karena waktu itu juga ada pelatihan di Tarempa. Sehingga pasien tidak tertangani oleh petugas kesehatan.