Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Disomasi Pemilik Lahan, Pembangunan SDN 018 Tembesi Sempat Terkendala
Oleh : kli/dd
Kamis | 10-01-2013 | 13:21 WIB
sd-018-tembesi.gif Honda-Batam
Pembangunan SDN 018 Tembesi yang molor akibat disomasi pemilik lahan.

BATAM, batamtoday - Gedung baru Sekolah Dasar Negeri (SDN) 018 Tembesi yang terletak di perumahan Buana Impian sempat terkendala dikarenakan masalah lahan. Sebab, jangka waktu pembangunan 150 kalender dimulai 17 Juli 2012 lalu belum selesai hingga sekarang.

Kontraktor pelaksana PT Panji Asmoro Bangun sampai dengan saat ini masih melakukan pengerjaan untuk gedung berlantai tiga dan sembilan lokal yang tersedia. Diketahui sesuai dengan plang proyek pengerjaan bagunan ini menghabiskan dana APBD sebanyak Rp 3.048.437.000, dan diawasi oleh konsultan pengawas CV Rancang Artha Selaras.

Sesuai dengan informasi yang didapat dilapangan, bagun ini sempat terkendala karena masalah lahan. Dimana, pihak yang merasa pemilik lahan PT Melayu Mandiri mengirimkan somasi terhadap pihak kontraktor sekitar awal Desember 2012. Akibatnya, pembangunan sekolah ini terkendala sekitar dua minggu.

Pihak kontraktor, Juliah Firmansyah selaku pelaksana lapangan membenarkan pembangunan gedung sekolah itu terkendala karena ada somasi dari PT Melayu Mandiri. Sehingga, jatuh tempo pengerjaan bangunan menjadi tak tepat waktu sesuai dengan kontrak yang mereka pegang.

"PT Melayu Mandiri yang mengklaim kepemilikan tanah kirim somasi penghentian pengerjaan. Sehingga, dua minggu pengerjaan yang lakukan sempat terkendala," kata dia, Kamis (10/1/2013).

Menurut Rojak selaku Administrator Proyek, tanah seluas 3.400 meter2 itu dihibahkan kepada Pemko Batam untuk lokasi pembagunan sekolah. Namun, sesuai dengan somasi yang diterima pihak kontraktor tanah ini merupakan milik PT Melayu Mandiri.

"Sebetulnya, kami tidak mengurusi masalah tanah ini. Kami hanya pihak yang mengerjakan bangunan ini sesuai dengan kotrak," jelasnya.

Ditambahkannya, pihaknya akan menyelesaikan bagunan tersebut sampai dengan akhir minggu ini. Artinya, pembagunan sekolah tersebut jika memang benar selesai sampai dengan akhir minggu ini mencapai 185 hari kalender.

"Akhir minggu ini akan kita selesaikan. Karena bagian pengecatan merupakan pengerjaan tahap II," tutupnya.