Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Antrian BBM Masih Mengular di Karimun
Oleh : khn/dd
Selasa | 08-01-2013 | 17:08 WIB

KARIMUN, batamtoday - Antrian panjang masih saja berlangsung di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Karimun. Hal itu terjadi akibat hilangnya beberapa hari yang lalu, Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium di bumi berazam ini. Sehingga, suka ataupun tidak, masyarakat tetap membeli bensin eceran sebesar Rp 10 ribu rupiah di kios-kios BBM eceran.

Kepada batamtoday, Salman yang merupakan salah seorang pengendara yang ikut antri di SPBU Karimun, Selasa (8/1/2012) merasa sangat kesal mengikuti antrian yang begitu panjang. Namun hal itu tetap dijalaninya, demi mendapatkan bensin bersubsidi.

Kendati dirinya tidak mengetahui secara persis penyebab kejadian itu, namun Salman tetap menyayangkan sikap Pemerintah Daerah melalui Perusdanya yang tidak pernah mampu mengatasi persoalan BBM di bumi berazam ini.

"Padahal kita sama-sama tahu, monopoli perdagangan BBN yang dilakukan Perusda sangat tidak sehat. Bahkan kesempatan yang diberikan kepada Perusda itu, malah berujung kepada kerugian kepada Negara. Usaha apa itu, kalau terus merugi," terangnya mengkritisi pengelolaan Perusda Karimun.

Hal senada juga disampaikan Benny, yang juga sopir angkot jurusan Balai Meral. Bahkan secara tegas Benny meminta kepada Bupati Karimun, agar membukakan pintu kepada investor SPBU ke Karimun ini.

"Kalau ada kalimat sakti dari Bupati yang mengatakan, Karimun sudah kondusif dan dulu tidak pernah terjadi gejolak dimanapun, adalah benar. Bahkan perlu digarisbawahi, dulu masyarakat Karimun hanya tinggal di pinggir laut saja. Sambil menunggu perahu yang pulang membawa ikan dan kebutuhan lainnya," terangnya.

Benny meminta agar Bupati dan jajarannya berpikir secara jernih. Sebab masa akan tetap berubah dari waktu ke waktu. Dan yang terpenting katanya lagi, hari kemarin (zaman dahulu-red) tidak akan sama dengan zaman sekarang ini. Bahkan hari ini, tidak akan sama dengan esok harinya.

"Sebagai masyarakat, kami hanya meminta, sadarkanlah diri anda sebagai pemimpin negeri ini, dan anda bukan berada pada jaman prasejarah," tegasnya mengakhiri.

Dari pantauan batamtoday, jalur kendaraan yang menuju jalan Poros, terpaksa dibagi dua. Hal itu dilakukan untuk memberi kesempatan kepada masyarakat yang ingin mengantri berjam-jam untuk mendapatkan BBM bersubsidi.