Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Mitra Capil Lingga Besutan Abu Hasyim Ternyata Menyisakan Banyak Masalah
Oleh : Juhari
Selasa | 08-01-2013 | 16:41 WIB
mitra-capil-lingga-1.jpg Honda-Batam
Dua puluh-an lebih anggota Mitra Capil (didominasi ibu rumah tangga) yang melakukan aksi demo di kantor Disdukcapil Lingga.

LINGGA, batamtoday - Keberadaan Mitra Capil Lingga ternyata menyisakan masalah yang berlarut-larut. Mitra Capil Lingga merupakan mitra kerja Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Pemkab Lingga besutan Wakil Bupati Lingga Abu Hasyim, semasa dirinya menjabat Kepala Disdukcapil.

Sebanyak 237 Mitra Capil Lingga direkrut pada tahun 2007 oleh Abu Hasyim dalam rangka mengatasi berbagai permasalahan kependudukan yang ada di Kabupaten Lingga.

Namun, keberadaan Mitra Capil ini mulai didera persoalan ketika Kepala Disdukcapil Lingga, Idrus, mempertanyakan asal usul pembentukan mitra kerja SKPD yang dipimpinnya itu. Tragisnya, Idrus mempertanyakan hal itu di hadapan sejumlah anggota Mitra Capil, pada saat pertemuan di Gedung Nasional Dabo, Senin (17/12/2012) lalu.

Selain itu, Idrus juga menyatakan bahwa insentif Mitra Capil untuk triwulan ke-4 (Oktober, November dan Desember 2012 ) tidak akan dibayar lagi, dan pada tahun 2013 Mitra Catpil akan dibubarkan.

Tak ayal, pernyataan Idrus ini pun memicu aksi demo Mitra Capil. Sedikitnya 50 dari 237 lebih mitra kerja Disdukcapil Lingga ini mendatangi Kantor Disdukcapil dan rumah Wabup Lingga Abu Hasim. Mereka mengecam pernyataan Kadisdukcapil Lingga itu.

"Kami direkrut sejak tahun 2007 lalu oleh bapak Abu Hasim selaku Kepala Disdukcapil waktu itu (saat ini menjabat Wakil Bupati Lingga). Selama ini kami tidak ada masalah, namun sekarang keberadaan kami malah dipertanyakan dan dinyatakan dibentuk tanpa payung hukum," ungkap salah seorang Mitra Capil kala itu.

Ajis, Sekretaris Disdukcapil Lingga, yang dikonfirmasi batamtoday terkait masalah yang dihadapi Mitra Capil ini, membenarkan tidak adanya pembayaran dana insentif untuk triwulan ke-4 bagi 237 Mitra Capil Lingga.

"Lingga mengalami defisit anggaran, dengan demikian terpaksa harus ada korban. Tidak hanya Mitra Capil saja yang tidak dibayar, RT dan RW pun ikut terimbas," ujarnya saat itu.

Namun, soal pembubaran Mitra Capil ini nampaknya Kadisdukcapil Idrus dan Wabup Abu Hasyim tidak satu suara. Wakil Bupati Abu Hasyim, kepada batamtoday beberapa waktu lalu, mengakui pembentukan Mitra Capil hanya ada di Kabupaten Lingga yang direkrut pada tahun 2007 lalu melalui kebijakan daerah. Perekrutan Mitra Capil, kata Hasyim, adalah dalam rangka mengatasi berbagai permasalahan kependudukan yang ada di Kabupaten Lingga.

Dan soal pembubaran yang akan dilakukan pada tahun 2013 ini, Abu Hasyim malah mempertanyatakan kebijakan Kadisdukcapil Lingga itu. "Kalau pembubaran Mitra Capil sudah melalui kajian menyeluruh, kita bisa terima. Namun yang menjadi pertanyaan, apakah hal ini memang sudah dikaji," ujar Abu Hasym dengan nada bertanya.

"Saya mengusulkan kepada SKPD yang bersangkutan, agar yang sudah ada tetap dipertahankan, dan diperkaya lagi fungsinya," ungkapnya lagi.

Meski Abu Hasyim tak setuju Mitra Capli dibubarkan, dan meminta SKPD bersangkutan agar mempertahankan yang sudah ada, namun keberadaan sekita 237 anggota Mitra Capil Lingga ini tetap saja menyisakan masalah dan terkatung-katung.

Pada Senin (7/1/2013) kemarin, sekitar 20 perwakilan Mitra Capil dari seluruh desa dan kelurahan se-Kabupaten Lingga bahkan kembali mendatangi kantor Disdukcapil Lingga. Mereka tetap mendesak Disdukcapil Lingga untuk membayarkan dana insentif untuk triwulan ke-4.

"Kami minta supaya Disdukcapil dapat membayar uang insentif kami triwulan ke-4 tahun 2012 lalu. Kalau Pemkab Lingga mengalami devisit anggaran, mengapa kami yang harus menjadi korban. Kalau tidak mau bayar, seharusnya pihak Disdukcapil mensosialisasikan pada saat dibayarnya insentip triwulan sebelumnya, jadi kami tak perlu lagi bekerja pada triwulan ke-4," ungkap salah seorang Mitra Capil yang diamini anggota lainnya.

Namun, kedatangan mereka kali kedua ini juga tetap sia-sia. Dalam pertemuan dengan Kadisdukcapil dan sekretarisnya, keduanya tetap bersikeras tidak akan membayarkan, karena tidak ada anggaran.

"Kami Mitra akan membawa masalah ini ke ranah hukum. Dalam waktu dekat ini, kami akan melaporkan hal ini ke Polisi," ujarnya lagi tanpa bersedia menyebutkan namanya.

Kadisdukcapil Lingga, Idrus dan Sekretaris Disdukcapil Ajis My yang ditemui sejumlah awak media di ruang kerjanya, Selasa (8/1/2013) membenarkan tidak akan membayar insentif triwulan ke-4 kepada mitra kerjanya, berhubung  tidak punya anggaran.

"Selain itu, insentif yang kita bayarkan kepada Mitra Capil tidak termasuk dalam anggaran dana rutin, melainkan masuk dalam anggaran kegiatan," tambah Ajis My.

Sementara itu, Ketua Komisi III DPRD Lingga, Rudi Purwonugroho, menyatakan, seharusnya pihak Disdukcapil tetap membayar dana insentif tersebut. "Kan anggarannya sudah diplot dalam setahun, hanya pembayarannya saja yang pertriwulan. Sehingga harus tetap dibayarkan," kata Rudi.

Editor: Dodo