Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Baru 50 Persen Tempat Usaha di Bintan yang Miliki Racun Api
Oleh : hrj/dd
Senin | 07-01-2013 | 12:33 WIB
damkar-cek-racun-api.gif Honda-Batam
Petugas Damkar dan Satpol PP Bintan mengecek tabung pemadam kebakaran di salah satu warung di Tanjunguban.

TANJUNGUBAN, batamtoday - Dari ribuan tempat usaha di Kabupaten Bintan, diketahui hanya separuh atau 50 persennya saja yang memiliki fasilitas Alat Pemadam Api Ringan (Apar) untuk mengantisipasi bahaya kebakaran.

Jasmin Hadi,staf Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Bintan menyatakan kurangnya kesadaran para pengelola tempat usaha menyediakan Apar dikarenakan tingginya harga alat tersebut.

"Alasannya harga tinggi dan sulit melakukan isi ulang," kata Jasmin, saat ditemui di Tanjunguban, Senin (7/1/2013).

Harga satu unit Apar sesuai dengan standar bisa mencapai Rp 695 ribu dan harus dilakukan pengecekan ulang oleh Damkar setempat dalam durasi satu tahun sekali.

Pengecekan dilakukan secara langsung di tempat usaha, sekaligus melakukan sosialisasi manfaat dari Apar bagi para pemilik usaha, seperti  warung kopi, warung kelontong dan lainnya.

Jasmin menghimbau kepada seluruh pemilik usaha, agar segera memiliki tabung racun api, karena manfaatnya sangat besar dan sebagai alat pertolongan pertama apa bila terjadi kebkaran, sebelum tim pemadam kebakaran tiba di tempat kejadian.

"Memang tidak ada sanksi kalau pemilik usaha tidak memilikinya, yang dibutuhkan kesadaran. Karena alat tersebut akan membantu pemilik usaha itu sendiri apabila ada kebakaran sebelum api terlanjur besar," imbuhnya.

Sementara itu Rusdi pemilik kedai kopi di Tanjunguban, kepada batamtoday menjelaskan dirinya merasa memang sangat membutuhkan racun api tersebut guna penyelematan pertama, apabila terjadi kebakaran ringan. Namun sebelumnya dirinya sempat kesulitan untuk melakukan isi ulang tabung racun api.

"Kemarin sudah terpakai, kita sempat kesulitan menghubungi contak person yang tertera di tabung, makanya kita sampai dua tahun tidak isi ulang," katanya.