Kepada Polisi, Aziz mengaku dirinya menikam Endang dengan menggunakan pisau lipat yang selalu dibawanya didalam jok sepeda motor Honda Revo miliknya. Sebelum melakukan penikaman, Aziz mengaku dirinya rindu terhadap Endang dan ingin melewatkan malam itu bersama perempuan itu di tempatnya kerja.

Aziz yang datang ke Bintan Plaza dalam kondisi mabuk berat, merasa emosi saat Endang menolak menemani dirinya.

"Saya malam itu hanya ingin bertemu, karena sudah lama dia tidak pernah mau lagi mengangkat telpon atau membalas SMS," kata Aziz.

Endang yang menolak diajak Aziz lantas diseret ke sudut sebuah kios cuci pakaian, untuk diajak bicara. Namun tak sepatah kata pun keluar dari mulut Endang saat ditanyai Aziz.

"Saya coba ngomong baik-baik, namun dirinya tidak menunjukan itikat baik, saya geram saya keluarkan pisau yang awalnya cuma buat menakut-nakuti saja, namun saya hilaf hingga menikamkan pisau, karena saya jengkel dan geram," kata Aziz.

Akibat perbuatanya, Aziz kini masih diperiksa satrekrim polsek Bukit Bestari Tanjungpinang, untuk mempertangung jawabkan perbuatanya.

Sementara itu, Kapolsek Bukit Bestari Kompol.Budhy Rahayadi mengatakan piihaknya masih melakukan penyelidikan dan penyidikan atas kejadian dan penyerahan diri pelaku.

"Untuk sementara pelaku kita jerat dengan pasal percobaan pembunuhan," terang Budhy.

Diberitakan sebelumnya, Endang (34), seorang pramusaji di Cafe Gaul, Bintan Plaza luka parah setelah ditusuk Aziz, pacarnya pada Jumat (4/1/2013) sekitar pukul 22.30 WIB.

Endang yang mengalami lima luka tusukan di bagian lengan, leher, dada, punggung, siku tangan dan kepala itu langsung dilarikan oleh rekan-rekannya ke RSUD Tanjungpinang.