Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Tanjungpinang Dapat Tambahan Daya15 MW dari PLTU Kalang Batang
Oleh : chr/dd
Sabtu | 05-01-2013 | 11:45 WIB
Pertemuan-Gubernur-Dengan-Kepala-Cabang-PLN-Tanjungpinang.jpg Honda-Batam
Manajer PLN Wilayah Tanjungpinang (Kepri) memaparka program kelistrikan di Kepri kepada Gubernur HM. Sani.

TANJUNGPINANG, batamtoday - Dalam waktu dekat ini, Kota Tanjungpinang akan mendapat tambahan daya listrik sebesar 15 megawatt dari pembangkit listrik di Kalang Batang. Penambahan daya itu, dipastikan efektif mulai Februari 2013 mendatang, setelah PLTU Kalang Batang beropersi.


Kepastian penambahan daya ini disampaikan Gubernur Kepri HM. Sani berdasarkan paparan jajaran PLN Wilayah Kepri dalam pertemuan singkat di Gedung Daerah, Jumat (4/1/2013).

“Jika tidak ada aral melintang, pertengahan Februari mendatang akan kita resmikan pengoperasian daya 15 megawatt listrik dari turbin baru Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Kalang Batang," kata Gubernur Kepri HM. Sani.

Sani menambahkan, dengan penambahan daya sebesar 15 MW ini, kondisi kelistrikan di ibu kota Provinsi Kepri di 2013 ini akan jauh lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya.

Dengan penambahan ini, maka total listrik yang mengalir di Tanjungpinang akan naik menjadi 65 mega watt. Jumlah ini, menurut PLN, dianggap cukup untuk memenuhi seluruh kebutuhan listrik di Tanjungpinang. 

“Jadi, mudah-mudahan listrik yang sudah baik saat ini akan semakin baik lagi," ujar Sani.

Tak hanya soal penambahan daya, Gubernur juga menaruh perhatian penuh terhadap ketersediaan listrik di seluruh kabupaten-kota. Untuk itu, Gubernur mewanti-wanti pihak PLN  untuk segera memenuhi seluruh kebutuhan listrik yang ada di Kepri. Dengan begitu, ia berharap seluruh masyarakat Kepri dapat merasakan listrik.

Manajer PLN Wilayah Tanjungpinang (Kepri) Agustian, memaparkan beberapa rencana program kelistrikan di Kepri. Untuk Tanjungpinang, saat ini PLN akan meneruskan rencana penambahan mesin pembangkit sebesar 2x15 mega watt. "Proyek ini akan mulai pada tahun 2015 mendatang," jelas Agustian.

Sedangkan untuk wilayah Tanjungbatu, Karimun, PLN berencana menambah pembangkit berkapasitas 2x10 megawatt. Pembangunan pembangkit juga akan dilaksanakan di wilayah Dabo dengan kapasitas 1x7 megawatt. Dan terakhir, untuk wilayah Natuna, PLN akan membangun pembangkit sebesar 2x7 megawatt di Ranai.

Pihak PLN juga menyampaikan, bahwa pihaknya saat ini sedang melakukan proses lelang untuk interkoneksi listrik wilayah Batam-Bintan.

"Jadi, nanti kami akan menggunakan kabel bawah laut untuk menyambungkan listrik dari Bintan ke Batam dan sebaliknya. Diharapkan, seluruhnya dapat terealisasi pada akhir 2014 mendatang," papar Agustian.

Jika terkoneksi terealisasi, maka Bintan akan mendapat tambahan daya sebesar 50 megawatt. Tambahan sebesar itu lebih dari cukup untuk kebutuhan seluruh wilayah Bintan. "Musah-mudahan Tanjungpinang dan Bintan tidak ada masalah lagi," ujar Sani sumringah.

Tak hanya interkoneksi Batam-Bintan, PLN juga saat ini sedang membangun jaringan interkoneksi untuk listrik di Pulau Penyengat. "Untuk Penyengat, wilayah tersebut akan kami interkoneksikan dengan menggunakan kabel 20 KV. Kabel tersebut akan kami tarik dari Senggarang," tutur Agustian lagi.

Hal yang sama juga akan dilakukan untuk Belakangpadang. "Masyarakat Belakangpadang akan mendapatkan listrik lewat interkoneksi. Mudah-mudahan selesai pada Februari nanti," jelasnya.

Gubernur Kepri menyambut baik langkah-langkah yang dilakukan PLN. Diharapkan, dengan adanya beberapa program ini masalah pemadaman listrik yang kerap dikeluhkan oleh masyarakat Kepri dapat teratasi.

Rencana kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL), juga disebutkan Agustian akan mulai diberlakukan per Januari. Namun, untuk pelanggan listrik 450 Kva, 900 Kva dan pelanggan golongan sosial tidak mengalami kenaikan.

"Besaran kenaikan listrik bervariasi, seperti pelanggan 1.300 VA, naik dari tarif awal Rp790/Kwh menjadi Rp833/Kwh pada triwulan pertama, Rp879/Kwh pada triwulan kedua, dan menjadi Rp928/Kwh per triwulan ketiga dan Rp979/Kwh triwulan keempat. Sedangkan untuk golongan 6.600 VA ke atas, pemerintah memastikan tidak akan menikmati subsidi pada akhir 2013 mendatang," papar Agustian.

Terkait kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) ini, HM. Sani hanya bisa berharap agar tidak terlalu membebani masyarakat. "Saya berharap, kenaikan listrik ini tidak membebani masyarakat," ujarnya.