Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Gerindra Tuding PAN Lakukan Kampanye Hitam Jegal Pencalonan Prabowo sebagai Presiden
Oleh : si
Jum'at | 04-01-2013 | 20:30 WIB
Prabowo_Subianto.png Honda-Batam

Prabowo Subianto

JAKARTA, batamtoday - Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzan menyebut pernyataan Ketua DPP Partai Amanat Nasional Bima Arya Sugiharto bahwa Prabowo Subianto tak layak menjadi calon presiden sebagai kampanye hitam terhadap Prabowo.



"Saya kira apa yang disampaikan oleh petinggi PAN karena ketakutan di mana popularitas Prabowo lebih tinggi dari Hatta Rajasa," kata Muzani di Jakarta, Jumat (4/1/2013).

Muzani terus mengkritik Bima Arya. "Partai Gerindra tak akan lakukan seperti yang dilakukan Bima Arya. Partai Gerindra akan melakukan hal-hal positif dengan menciptakan gagasan dan ide-ide yang bisa meningkatkan elektabilitas Prabowo Subianto," kata Muzani.

Seorang pemimpin, kata Muzani, adalah manusia biasa dan pasti memiliki kelebihan serta kekurangan.

"Prabowo punya kelemahan-kelemahan, ya pasti ada kelemahan. Hatta Rajasa tak kurang banyak juga kelemahannya. Tapi apakah kelebihan yang dimiliki Prabowo dipunyai Hatta. Dalam pandangan kami, kelebihan PS (Prabowo Subianto) bisa dikapilalisasi untuk mengatur negara," katanya.

Muzani mengaku tidak mengetahui apakah pernyataan Bima Arya itu atas sikap PAN atau pendapat pribadi.

Bima Arya Sugiarta mengkritisi pencalonan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon presiden 2014.

"Apa reward Prabowo? Apa kita lupa kenapa dia berhenti dari militer? Apa karena dia punya sikap tegas? Di bagian mana tegasnya? Saya tidak habis pikir kawan-kawan 1998 yang menentang militerisme, dikatorsip jadi ganti kelamin, jadi permisif, dan berdamai dengan hal itu, "kata Bima.

Menurut Bima, kepopuleran Prabowo saat ini lantaran masyarakat lupa atau minim informasi akan sosok Prabowo.

"Politik memang kompromi, tapi ada hal yang tidak bisa dikompromikan. Kalau sistem reward and punishment ini tidak berjalan baik, maka demokrasi dalam masalah," demikian Bima.

Manuver negatif
Bima Arya menyatakan, pada 2013 diyakini akan marak manuver politik negatif yang dilakukan  untuk memenangkan pemilihan umum 2014.

"Akan banyak manuver yang positif dan manuver negatif," kata Ketua DPP PAN Bima Arya.

Sikap seperti ini, kata Bima, karena banyaknya masyarakat yang belum menentukan sikap politiknya. Peluang ini, kata dia menjadi rebutan partai politik untuk mendulang suara. Sehingga, cara-cara negatif pun akan dilakukaan. "Siapa yang bisa? Yang bisa adalah yang membaca tanda-tanda zaman," kata dia.

Bima juga mengatakan, banyak model kepemimpinan di 2014 yang diinginkan rakyat. "Ada kerinduan ketegasan, nuansa kerakyatan. Tapi di atas itu, mencari pemimpin yang satu antara kata dan perbuatan," timpal Bima.