BATAM, batamtoday - Imigrasi Batam menyerahkan 9 orang imigran suku Rohingya asal Myanmar ke Rumah Detensi Imigrasi Tanjungpinang, Jumat (4/1/2012) pukul 13.00 WIB.

Seluruh imigran tersebut merupakan pelarian dari Myanmar yang terapung di Perairan Teluk Andaman karena kapal mereka karam di tengah laut.

Dijelaskan oleh Rafli, Kabid Wasdakim Kantor Imigrasi Batam, berdasarkan BAP, sekitar 250 orang suku Rohingya berangkat dari Myanmar pada awal Desember menggunakan perahu kayu untuk menyelamatkan diri dari kejaran karena ada kerusuhan di Myanmar.

"Berdasarkan BAP kita, rencana awal mereka menuju Malaysia atau Australia," kata Rafli.

Di tengah laut Teluk Andaman, kapal mereka pecah. Beberapa hari terapung, ditemukan oleh Kapal Express Hoogly berbendera Malaysia yang menuju ke Batam dan diselamatkan.

"Minggu (30/12/2012) pukul 16.30 WIB mereka tiba di Sekupang dan diserahkan ke kita," terangnya.

Berdasarkan SOP, para imigran tersebut harus diserahkan ke Rudenim Tanjungpinang untuk proses lebih lanjut yang akan ditangani oleh UNHCR guna menentukan ke negara mana mereka akan ditempatkan.

"SOP seperti itu, karena Rudenim dibentuk untuk menampung mereka," ungkapnya.