Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Masyarakat Resah, Premium Menghilang di Karimun
Oleh : khn/dd
Jum'at | 04-01-2013 | 13:13 WIB
antri-bensin-karimun.gif Honda-Batam
Antrian warga mendapatkan bensin di kios BBM di Karimun.

KARIMUN, batamtoday - Masyarakat Kabupaten Karimun sangat resah, pasalnya Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium hilang dari pasaran. Sehingga antrian panjang terjadi di kios-kios eceran, meskipun harga eceran mencapai Rp 10 ribu per liternya.

Salah seorang warga yang ikut antrian, Ruslan (40) kepada batamtoday, Jum'at (4/1/2013) di depan kios Bukit Senang mengaku bingung. Sebab kios eceran BBM di Karimun inipun sudah banyak yang tutup, karena minyak bensinnya habis.

"Saya heran Pak, setahu saya belum pernah kejadian seperti ini. Saya yakin ada yang 'bermain' ini,"duganya.

Ruslan yang kesehariannya berprofesi sebagai tukang okek itu mengungkapkan bahwa Agen Penyalur Minyak Subsidi(APMS) Kuda Laut sudah 2 hari ini tidak menyalurkan minyak bensinkan ke kios - kios eceran. Bahkan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) sampai saat ini belum juga dibuka.

"Kalau keanehan di SPBU ini, sudah terlalu sering terjadi. Dan parahnya lagi, fery angkutan antar pulau juga membeli bensin subsidi di SPBU ini. Bahkan pengambilannya bisa mencapai 2 ton sehari," terangnya.

Menurutnya, kendati pemilik fery angkutan antar pulau telah memiliki rekomendasi dari Dinas Perhubungan untuk membeli minyak subsidi di SPBU Karimun, namun seharusnya Perusda yang mengelola SPBU memberikan batasan pembelian kepada mereka. Sehingga jatah masyarakat kecil yang kesehariannya membeli paling banyak 4 liter itu, tidak dikurangi.

"Inikan aneh, kuota pembelian BBM jenis premium sudah mencukupi untuk masyarakat Karimun. Tapi justru sekarang ini jatah itu sudah habis sama sekali," kata dia.

"Saya yakin ini merupakan sindikat, dan ada mafia BBM di balik semua ini, dan perkataan pejabat pemerintah yang menyatakan iklim Karimun sudah kondusif adalah pembohong besar," tambahnya.