Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Bahan Evaluasi Jelang Pemilu 2014

DPP Golkar Tak Keberatan Disebut ICW sebagai Partai Terkorup
Oleh : si
Kamis | 03-01-2013 | 19:06 WIB

JAKARTA, batamtoday - DPP Partai Golkar tidak berkeberatan atas rilis Indonesia Corruption Watch (ICW) yang menempatkannya Golkar sebagai partai terkorup. DPP Golkar justru berterima kasih karena hal itu, akan dijadikan sebagai bahan evaluasi partai jelang Pemilu 2014.


Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Golkar, Idrus Marham mengatakan, sejumlah kader Partai Golkar yang terjerat kasus korupsi tidak mengatasnamakan partai.

"Kami terima kasih kepada ICW karena sudah diingatkan. Yang penting komitmen, itu hanya individu. Itu sebagai individu bukan mengatasnamakan Partai Golkar," kata Idrus Marham di Jakarta,  Kamis (3/1/2012).

Dalam kesempatan itu, Idrus mengklaim bahwa Partai Golkar dibawah pimpinan Aburizal Bakrie alias Ical berkomitmen sebagai partai yang memelopori pemerintahan yang bersih dari tindak kejahatan korupsi.

"Justru kalau melihat komitnya, Partai Golkar dibawah pimpinan Bang Ical sebagai terdepan untuk memelopori pemerintahan yang bersih, bukannya menghambat," tutur Idrus.

"Coba dicontohkan soal kasus Century, kami mendorong untuk menuntaskan, soal kasus mafia perpajakan kami juga dorong agar dibongkar," tutur dia.

Untuk itu, dia meminta agar ICW transparan dalam mengungkap tindak kejahatan korupsi di partai politik. "Apa ICW menyaksikan bagaimana Partai Golkar memberantas korupsi," tegas Idrus.

Seperti diketahui dalam catatan akhir tahunnya, ICW merilis Partai Golkar adalah sebagai  terkorup karena banyak kadernya yang terjerat kasus tindak pidana korupsi di pusat maupun daerah.

Setelah Golkar, partai terkorup kedua adalah  Partai Demokrat, kemudian Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Lalu, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Persatuan Pembangunan.

"Kader Partai Golkar paling banyak terjerat kasus korupsi, ada 14 kader disana,"  kata Apung Widadi, Peneliti Divisi Korupsi Politik ICW saat menyampaikan 'Catatan Akhir Tahun ICW' di Jakarta, Jumat (28/12).

Diposisi kedua, yakni Partai Demokrat dengan 10 kader yang terjerat korupsi. Kemudian di posisi ketiga terdapat PAN dan PDIP dengan delapan kader yang terlibat korupsi.

Selanjutnya, PKB (4 kader), Gerindra (3 kader) PKS dan PPP (2 kader). "Kenapa politisi mudah terjerat korupsi? Itu terjadi ketika politisi memanfaatkan kekuasaan dengan menyalahgunakan kewenangannya," katanya.

Dia menambahkan, sepanjang tahun 2012 ini, ICW telah mencatat terdapat 52 kader partai politik yang terjerat kasus korupsi di pusat maupun daerah.

"Kita mencatat ada 52 kader parpol yang terjerat korupsi. 21 dari kalangan atau mantan DPR dan DPRD, 21 dari kepala daerah, dua pengurus partai, dan satu menteri aktif," ungkapnya.

Lebih lanjut dirinya menyimpulkan, kasus korupsi tersebut kebanyakan digunakan untuk pendanaan Pemilu 2014 mendatang.

"Disinyalir muara dari kasus korupsi politik diatas adalah pada pendanaan politik Pemilu 2014. Pendanaan politik masih bertumpu pada uang-uang haram yang bersumber dari korupsi," pungkasnya.