Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

FBI Sebut Marilyn Monroe Penganut Faham Komunis
Oleh : dd/yahoo
Senin | 31-12-2012 | 16:09 WIB

NEW YORK, batamtoday - Biro Federal Amerika Serikat (FBI) membuka 'tabir' sejumlah data tentang mendiang aktris Marilyn Monroe. Mereka menghilangkan banyak sensor yang tadinya ada dalam file tentang aktris kontoversial itu. Sebelumnya, bagian yang disensor tersebut tidak untuk konsumsi publik.

Dikutip dari Associated Press, sensor yang dibuka tersebut terkait teman-teman aktris yang nama aslinya adalah Norma Jean Mortensen dan mulai menggunakan nama popular Marilyn Monroe pada 1946. Dari hasil investigasi itu, Monroe diduga beraliran komunis. Meski begitu, sensor tersebut tak mengungkap penyebab kematian perempuan kelahiran 1 Juni 1926 di Los Angeles, Negara Bagian California, yang terjadi 50 tahun lalu.

Meski ada kemungkinan kematian Monroe dibunuh, mereka sengaja tak melakukan penyelidikan atas hal ini ataupun meminta kepolisian untuk melakukannya. Pihak Kepolisian Los Angeles menganggap kematian Monroe akibat percobaan bunuh diri, didasarkan pada hasil otopsi Dr Thomas Noguchi.

Investigasi yang dilakukan Associated Press menyebutkan, FBI sempat mengawasi Monroe terkait hubungan dengan komunis. File tersebut mengungkapkan bahwa teman-teman dekat Monroe khawatir akan pertemanan Monroe dengan Frederick Vanderbilt Field, yang dicoret dari daftar waris keluarganyua karena pandangannya yang cenderung kiri.
 
Di bawah Direktur FBI Edgar Hoover, kala itu, FBI mengawasi sejumlah selebriti yang diduga terkait dengan komunis, seperti Frank Sinatra, Charlie Chaplin, dan mantan suami Monroe Arthur Miller. FBI juga banyak menyelidiki kasus untuk membantu selebriti, misalnya kasus pemerasan terhadap Clark Gable dan ancaman terhadap Elizabeth Taylor.

Artis yang terkenal pada tahun 1950 an dan 1960 an ini terkenal karena perannya yang seksi dan juga unik seperti “Seven Year Itch” dan “Some Like It Hot”. Artis yang disinyalir sebagai kekasih gelap Mendiang John F Kennedy ini tak hanya bermodal kecantikan fisik tapi juga otak. Terbukti, di tahun 1956, ia mendapat nominasi Golden Globe untuk film “Bus Stop” dan nominasi BAFTA Award untuk film “The Prince and The Showgirl” tahun 1957.