Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pengusaha Sembako Tewas Terpeleset di Pelabuhan Roro Karimun
Oleh : khn/dd
Selasa | 25-12-2012 | 11:43 WIB

KARIMUN, batamtoday - Pelabuhan roll on roll out (roro) memakan korban. Kali ini korbannya pengusaha sembako bernama A Hi yang berdomisili di Meral, Karimun. Namun pihak kepolisian masih menyelidiki kasus kematian pengusaha sembako tersebut.

Hendri, salah seorang warga yang menyaksikan kejadian itu, kepada batamtoday, Selasa (25/12/2012) di Meral mengatakan, kejadian itu berawal ketika bos sembako itu mengantarkan barang, untuk memenuhi kebutuhan kapal roro tersebut, Senin (24/12/2012) pukul 4 sore kemarin. Namun, aktivitas yang biasa dilakukan anak buahnya itu, harus dilakukan A Hi seorang diri pada sore itu.

"Biasanya ABK-nya yang antar barang ke roro ini Pak, tapi entah kenapa hari itu ABK-nya gak masuk," ujarnya.

Kendati barang-barang tersebut satu demi satu dipindahkan dari atas pick-up ke pintu yang berada di lambung roro, namun malang tidak dapat ditolak dan untungpun tak dapat diraih.

A Hi katanya lagi tergelincir dan 'nyungsep' ke laut, ketika memindahkan barang bawaannya itu. Sementara, ABK kapal roro yang bersamanya saat itu, sempat tertegun sesaat melihat kejadian itu.

Berselang beberapa waktu kemudian, barulah ABK kapal roro lainnya terjun ke laut, mencari A Hi yang tidak juga muncul ke permukaan.

"Lebih setengah jam mencari korban Pak, dan akhirnya beberapa ABK menemukannya dalam kondisi lemas. Tapi saya kurang tahu, apakah saat itu korban sudah meninggal," terangnya.

Namun terangnya lagi, korban langsung dibawa ke RSUD Karimun menggunakan ambulans. Dan bahkan sekarang ini, mayat AHI berada di tempat 'kremasi jenazah'.

Sementara itu, Kapolsek Meral, Kompol BT Nasution belum memberikan keterangan resmi terkait kasus kematian pengusaha sembako itu, namun salah seorang personil Polsek Meral mengatakan bahwa kasus ini masih dalam penyidikan.

Dari pantauan batamtoday, lambung kapal yang terhubung dengan pelabuhan, tidak menggunakan tangga sebagai penghubungnya. Sehingga, kapal akan naik turun seirama dengan gelombang laut. Kuat dugaan, hal itulah yang menyebabkan terjadinya kecelakaan tersebut.

Sehingga Kepala Dinas Perhubungan, Cendra Nawazir sebagai penyedia sarana transportasi (kapal roro-red) serta Direktur Badan Usaha  Pelabuhan (BUP), Firdaus disebut-sebut beberapa kalangan sebagai pihak yang paling bertanggungjawab.