TANJUNGUBAN, batamtoday - Untuk mengamankan perayaan Natal tahun 2012 dan menyambut  tahun baru 201, Polres Bintan mengerahkan sebanyak 140 personil ditambah dengan satu SST masing dari TNI AD, AU dan AL, serta dari unsur KPLP, Sahbandar, Perhubungan, Pemadam Kebakaran, Ormas dan lainnya.

Kapolres Bintan AKBP Octo Budhi Prasetyo, kepada batamtoday, Jum'at (21/12/2012) menjelaskan Operasi Lilin Seligi 2012, dilaksanakan selama 10 hari.

Adapun sasaran pengamanan diantaranya gereja dan tempat yang digunakan masyarakat untuk perayaan Natal, pusat perbelanjaan, pemukiman yang ditinggal penghuninya saat melaksanakan ibadah, jalur menuju tempat rekreasi, pelabuhan ferry, speed boat, roro dan terminal, selain itu tempat penampungan atau gudang kebutuhan pokok masyarakat dan obyek vital seperti depot Pertamina, PLN, kawasan industri, pariwisata dan perbankan.

Dijelaskan Kapolres terdapat 42 Gereja yang akan digunakan dalam kegiatan perayaan Natal, diantaranya di Kecamatan Bintan Utara 8 Gereja, Seri Kuala Lobam 7 gereja, Teluksebong 12 gereja, Bintan Timur 9 gereja, Toapaya 3 gereja dan Gunungkijnag 3 gereja. Dimana dalam kegiatan operasi sendiri terdapat 5 pos pengamanan diantaranya, di Kawasan Pariwisata Lagoi, Kawasan Industri Bintan (KIB) Lobam, Pelabuhan Bulanglinggi Tanjunguban, pelabuhan Seri Bayintan Bintan Timur dan simpang tiga Gesek Gunungkijang.

Kapolres Bintan menghimbau kepada masyarakat untuk selalu menjaga Kamtibmas, karena hal tersebut adalah tugas secara bersama-sama dan tidak hanya semata-mata tugas polisi.

"Semoga tidak ada balap liar dan pesta miras yang berlebihan yang berdampak negatif terhadap lingkungan. karena tersebut akan merugikan diri sendiri dan ornag lain," imbuhnya.

Sementara itu, Bupati Bintan Ansar Ahmad dalam gelar pasukan tersebut bertindak sebagai inspektur  dan membacakan amanat Kapolri Jendral Pol Timur Pradopo dalam gelar pasukan Operasi Lilin Seligi 2012.

Ansar mengatakan dalam pelaksanaan Natal dan penyambutan tahun baru diharapkan masyarakat bisa lebih tertib dalam mengendarai kendaraan, serta saling menghargai saat warga sedang menjalankan ibadahnya.