Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Puluhan Ton Diduga Limbah B3 Ditimbun di PT SWM Tanjunguncang
Oleh : kli/dd
Kamis | 13-12-2012 | 14:47 WIB
limbah-barelang.gif Honda-Batam
Lokasi tempat penimbunan diduga limbah B3 di kawasan Barelang.

BATAM, batamtoday - Puluhan ton diduga limbah B3 ditimbun di lokasi PT Sampurna Wahyu Metalindo, Tanjunguncang. Limbah ini disebut berasal dari PT Sampurna Mandiri Sukses (SMS) yang terletak di lokasi sebelum Jembatan 1 Barelang.

Informasi yang dihimpun batamtoday, sekitar 70 ton limbah B3 tersebut akan dikubur ke dalam tanah. Dimana, limbah itu nantinya akan dibuat menimbun kolam yang ada di dalam lokasi perusahaan.

Selain itu, limbah yang dapat mengakibatkan gatal-gatal pada kulit itu sengaja ditutupi dengan terpal, untuk mengelabui kecurigaan warga dan untuk keamanan para sekuriti yang berjaga di lokasi.

Eduard Kamaleng, ketua LSM Lembaga Penggerak Anak Bangsa (LPAB) yang sudah pernah masuk ke lokasi penimbunan menuturkan gundukan limbah itu berwana hitam pekat. Pihak perusahaan berdalih bahwa gundukan benda berwarna hitam pekat itu bukan limbah. Padahal, saat mereka sentuh tangan dan seluruh badan yang menyentuh langsung gatal-gatal.

"Supaya bisa masuk, saya harus menyamar jadi pembeli. Ketika saya ambil untuk sampel, seluruh badan saya langsung gatal. Sehingga, saya bisa sebut perusahaan itu melakukan penimbunan limbah,"papar Eduard kepada wartawan, Kamis (13/12/2012) siang.

Informasi itu saat dikonfirmasi beberapa pewarta ke lokasi, oleh sekuriti, Hendrik menolak memberikan penjelasan. Dia mengaku tidak mengetahui apa saja yang ada di lokasi perusahaan, karena tugasnya hanya menjaga dan supaya orang lain tidak masuk ke dalam.

"Saya tak tahu itu pak, langsung saja tanya ke pimpinan di PT SMS daerah Barelang," jelasnya.

Densi, manajer PT Sampurna Wahyu Metalindo dan PT SMS tidak bersedia menemui wartawan. Melalui sekuritinya di PT SMS, Sinaga mengatakan Densi lagi sakit dan tak bisa diganggu. Artinya, dia mengelak memberikan keterangan terkait penimbunan limbah tersebut.

"Saya sudah bilang sama ibu Densi kalau wartawan mau konfirmasi. Tapi, katanya lagi sakit dan tak bisa diganggu. Terserah orang bapak, mau datang besok atau gimana, itu saja yang bisa saya sampaikan sesuai dengan perintah ibu Densi,"aku Sinaga.