Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Perubahan Iklim Pengaruhi Migrasi Burung
Oleh : dd/hc
Kamis | 13-12-2012 | 09:51 WIB

BATAM, batamtoday - Bencana kekeringan di wilayah Tanduk Afrika tidak hanya memengaruhi kehidupan jutaan penduduk namun juga menunda proses migrasi beberapa jenis burung berkicau ke Eropa utara. Temuan ini terungkap dari hasil penelitian University of Copenhagen yang dirilis pekan lalu.

Informasi detil mengenai perubahan pola migrasi ini diperoleh dari peralatan kecil yang dipasang di punggung burung. Dari data tersebut terungkap, tertundanya migrasi burung-burung berkicau ini karena mereka tinggal lebih lama di wilayah Tanduk Afrika (Horn of Africa).

Burung-burung ini sebelumnya selalu mengunjungi Eropa pada musim semi untuk berkembang biak dan kemudian menikmati makanan yang berlimpah saat musim panas. Namun, rute migrasi mereka pada musim semi dari wilayah Afrika bagian selatan melewati wilayah Tanduk Afrika dimana burung-burung ini berhenti untuk mencari makan dan mengisi tenaga untuk proses migrasi selanjutnya.

Hasil penelitian ini mengungkapkan, tahun lalu, burung-burung ini tinggal lebih lama (sekitar seminggu) dibanding periode migrasi sebelumnya.

Akibat kekeringan di wilayah Tanduk Afrika, burung-burung ini harus tinggal lebih lama untuk mencari makan dan memeroleh energi bagi perjalanan mereka selanjutnya, sehingga kedatangan mereka di Eropa untuk berkembang biak juga terlambat.

“Temuan ini mendukung teori bahwa migrasi hewan sangat tergantung pada kondisi sejumlah wilayah yang mereka lewati,” ujar Profesor Anders Tøttrup, ilmuwan dari University of Copenhagen.

Tim peneliti berhasil merekonstruksi 26 rute migrasi burung dengan bantuan alat mikro seberat 1 gram. Teknologi baru ini mampu memberikan gambaran detil migrasi burung dan tempat pemberhentian mereka. “Ini adalah sebuah kemajuan besar. Para peneliti kini mampu melacak hewan kecil dengan jangkauan yang sangat luas,” ujar Kasper Thorup, pembantu profesor dari University of Copenhagen.