Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

November Didominasi Hujan Disertai Petir
Oleh : ali/dd
Jum'at | 30-11-2012 | 16:23 WIB
petir-2.jpg Honda-Batam
Ilustrasi hujan disertai petir

BATAM, batamtoday - Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Hang Nadim Batam mencatat, terhitung sejak tahun 1993 hingga 2011, dari tahun ke tahun tingkat curah hujan disertai petir cukup signifikan terjadi di bulan November.

Dimana, dari 22 hari hujan selama bulan November, 16 harinya terjadi curah hujan yang disertai petir. Termasuk pada bulan November tahun 2012 ini.

"Melalui data yang kami himpun menunjukkan, dalam kurun waktu 19 tahun, pada bulan November 2005 terjadi hujan lebat yang disertai petir selama 22 hari," tutur Kepala BMKG Bandara Hang Nadim melalui Forecaster BMKG, Asri Pratiwi, kepada wartawan, Jumat (30/11/2012).

Menurutnnya, secara teknis terjadinya petir dikarenakan loncatan partikel listrik yang terdapat pada awan yang terdiri dari partikel positif maupun partikel negatif. Pada permukaan bumi, tambahnya, lebih bersifat dominan bermuatan partikel negatif. Meski demikian, tidak semua awan memiliki muatan partikel.

"Perstiwa ini dikarenakan permukaan tanah lebih dominan bermuatan negatif (mengandung bouksit-red), sehingga tidak menutup kemungkinan terjadi loncatan partikel listrik ke arah permukaan bumi. Karakteristik petir yang terjadi, potensial mencari daerah yang paling jauh ke daerah yang paling tinggi muatan negatifnya," papar wanita berjilbab ini.

Terjadinya petir, juga dikarenakan membentuknya awan Cumolonimbu yang membentuk peningkatan dari awan Cumolus yang memiliki ciri berwarna hitam pekat, serta lebih tebal.  Sedangkan awan Cumolus yang memiliki ciri-ciri seperti kembang kol yang cendrung berwarna putih dan abu-abu. Pada awan ini, tingkat muatan partikel yang terdapat pada awan tersebut cenderung lebih sedikit sehingga kurang mendukung terjadinya proses pembentukan petir.

"Awan Cumolonimbus ini lah yang berpotensi terjadinya proses pembentukan petir. Di wilayah perairan seperti laut, pembentukan dan pertumbuhan awan ini cenderung lebih besar, dikarenakan kondisi perairan yang memadai," terangnya kembali.

Pihaknya juga mengimbau agar masyarakat, khususnya di wilayah Batam berhati-hati serta waspada bila terdapat awan Cumolonimbus.

Untuk diketahui, dalam kurun waktu November 2012 ini telah terjadi dua kali peristiwa korban meninggal akibat tersambaran petir. Pada Jumat (23/11/2012), 2 warga Batuaji (Perumahan Villa Muka Kuning-red) menjadi korban meninggal akibat sisambar petir. Serta, pada Kamis  (29/11/2012) kemarin, sambaran petir juga menimpa salah satu nelayan yang sedang pulang melaut yang merupakan warga Pulau Lengkang, Kecamatan Belakangpadang.