Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Komisi X DPR Minta Sesuai Harapan Masyarakat

Anggaran Pergantian Kurikulum Pendidikan Capai Rp 171 Miliar
Oleh : si
Kamis | 29-11-2012 | 12:23 WIB
herlini-amran-2.jpg Honda-Batam
Anggota Komisi X DPR Herlini Amran

JAKARTA, batamtoday - Besarnya anggaran penyempurnaan kurikulum pembelajaran dan pembukuan dalam rangka penyempurnaan kurikulum pendidikan nasional tahun 2013, diharapkan berbanding lurus dengan output yang akan didapatkan. 


Seperti diketahui, Pemerintah berencana mengubah kurikulum Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, serta Sekolah Menengah Kejuruan pada tahun 2013 mendatang. Biaya pergantian kurikulum pendidikan nasional tahun 2013 ini dianggarkan sebesar Rp 171 miliar.

"Pergantian kurikulum pendidikan nasional itu tidak gratisan. Saya berharap besarnya anggaran penyempurnaan kurikulum pendidikan nasional tahun 2013 berbanding lurus dengan output yang akan didapatkan," kata Anggota Komisi X DPR Herlini Amran di Komplek DPR, baru-baru ini.

Pada tahun 2012, kata Herlini, Kemendikbud menganggarkan Rp 171 miliar di Direktorat Badan Penelitian dan Pengembangan, dan rencananya akan disusulkan ditingkatkan menjadi sebesar Rp 179 miliar pada tahun 2013.

Herlini meminta Mendikbud memberikan laporan evaluasi perkembangan kurikulum pendidikan yang lalu kepada Panja Kurikulum Komisi X DPR, sebelum menjelaskan kepada publik setiap hasil penelitian kurikulum, sekolah rintisan kurikulum, model kurikulum, dan bahan kebijakan yang dibiayai anggaran tersebut.

"Ini menjadi penting sebagai evaluasi, bahwa KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) memang telah diteliti layak disempurnakan," ujarnya.

Jika evaluasi berbasis riset itu tidak dilakukan, lanjut Herlini, dikhawatirkan terjadi malkonsepsi penyusunan kurikulum. Bisa saja produk akhirnya prematur lagi seperti kurikulum-kurikulum sebelumnya.

"Atau mungkin benar adanya, kurikulum baru itu, ya proyek buku baru kementerian. Lah, wong Pusat Kurikulum dan Perbukuan (Puskurbuk) kemarin menyatakan bukunya sudah siap dicetak. Padahal belum ada evaluasi kurikulum lama, begitu juga kurikulum baru belum diuji publik dan disempurnakan lebih lanjut, tambahnya lagi.

Anggota DPR asal Dapil Kepulauan Riau ini berharap, penyempurnaan kurikulum pendidikan nasional tahun 2013 sesuai dengan harapan masyarakat. Apalagi, masyarakat juga memiliki keinginan yang kuat untuk menyempurnakan kurikulum KTSP.

"Dan, saya siap menagih janji Kemendikbud yang akan melahirkan kurikulum baru yang mengutamakan karakter atau penguatan moral ketimbang 'nilai'," tandasnya.