Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Bupati Tengku Janji Bangun Jalan Alternatif

Jalan Rusak Parah, Puluhan Warga Air Bini Demo
Oleh : em/dd
Rabu | 28-11-2012 | 08:26 WIB
Warga-Air-Bini-menyampaikan-keluhan-kepada-kepala-dinas-PU-Eko-Sutarson-di-halaman-kantor-bupati.jpg Honda-Batam
Puluhan warga Air Bini menyampaikan keluhan kepada Kepala Dinas PU, Eko Sutarson, di halaman kantor bupati.

ANAMBAS, batamtoday - Puluhan warga Desa Genting Air Bini, Kecamatan Siantan Selatan mendatangi kantor Bupati Anambas, Selasa (27/11/2012). Kedatangan puluhan warga ini, merupakan puncak dari kekesalan mereka terhadap proyek pengerjaan jalan ke desa mereka yang belum tuntas dan malah rusak parah akibat hujan.


"Jalan rusak parah, berlumpur hingga selutut. Sehingga sepeda motor tidak bisa lewat, kami pun terpaksa turun dan mendorong sepeda motor," ujar Kardi, salah satu warga Desa Genting, Air Bini, di halaman kantor bupati.

Rusaknya jalan tersebut juga mengganggu perekonomian masyarakat karena warga tidak bisa membawa hasil panen tani ke Kota Tarempa. Di samping itu, juga mengganggu pendidikan karena guru tidak bisa masuk sekolah karena kondisi jalan yang rusak.

"Ekonomi kami mati pak sejak pembangunan jalan dilakukan. Sebab, sang kontraktor tidak ada membuat jalan alternatif untuk kami melintas. Selain becek dan licin, lumpur setinggi lutut terpaksa kami lewati. Parahnya lagi, jalan yang kami bangun sebelumnya dihancurkan," ungkap Kardi yang diamini warga lainnya.

Menurut Kardi, saat ini ada sepanjang 2 km jalan yang rusak parah akibat pengerjaan jalan ini. Ia mengaku, aktifitasnya untuk mencari rezeki pun ikut macet. Bahkan, sejak musim hujan melanda Anambas, desa yang mereka tinggali bagaikan kampung terisolir. Untuk itu, dirinya meminta pemerintah, terutama Dinas PU agar meningkatkan pengawasan terhadap pembangunan jalan ini.

"Butuh dua orang agar bisa melintasi jalan tersebut dengan motor, jika hujan melanda. Karena saat melintasi jalan rusak, motor terpaksa didorong. Kalau sendiri tidak sanggup. Selainh itu jika ingin ke Tarempa, baju bersih terpaksa kami simpan dalam tas. Sebab jika tidak, dipastikan akan menjadi kotor semuannya terkena lumpur," katanya.
 
Usai menyampaikan keluh kesah mereka, sekitar pukul 11.00 WIB, puluhan warga itu ditemui langsung oleh Bupati Anambas Tengku Mukhtaruddin dan wakilnya Abdul Haris. Seluruh warga diminta bupati untuk masuk ke dalam aula.

Dalam pertemuan yang berlangsung selama kurang lebih 1 jam ini, Bupati Tengku terlebih dahulu meminta warga untuk menyampaikan niat mereka satu persatu. Tanpa menunggu lama, warga pun mulai menyampaikan keluhan mereka.

Haris, salah warga, meminta kepada Bupati agar mencari solusi bagaiman jalan tersebut bisa dilewati warga, terutama pada titik-titik yang dianggap rawan. Seperti jalan yang menanjak serta jalan yang berlumpur agar ditimbun untuk sementara waktu dan dibangun gorong-gorong agar air tidak tergenang di badan jalan.

"Kami tidak menuntut banyak pak. Yang jelas, kami bisa melewati jalan tersebut dengan nyaman seperti sedia kala sebelum jalan yang kami bangun secara swadaya dihancurkan. Sebab saat ini, kami tidak bisa melewati jalan tersebut apalagi jika hujan melanda," ujar Haris.

Senada dengan Haris, Mazli, warga lainnya, juga pemerintah segera memperbaiki jalan yang saat ini sedang dalam pengerjaan sehingga warga bisa melewatinya dengan aman dan nyaman.

"Kami tidak perlu lebar, yang penting titik-titik rawan jalan diperbaiki. Sebab, ekonomi kami mati saat ini pak terutama petani. Mereka tidak bisa membawa hasil kebunnya di Tarempa untuk dijual," katanya.

Ia menambahkan, ada sejumlah titik rawan yang sangat sulit dilalui. Seperti tikungan, tanjakan dan jalan yang datar sebelumnya saat ini juga berubah menjadi titik rawan. Bahkan, melewati jalan tersebut pengendara terpaksa membawa penumpang untuk membantu mendorong motor saat melewati titik-titik rawan ini.

Setelah mendengar keluhan warga, Bupati Tengku berjanji akan segera memmbuat jalan alternatif bagi warga. Tengku pun langsung mengintruksikan kepada Dinas PU agar membangun jalan alternatif secepat mungkin sepanjang 1 km dengan lebar 1 meter, terutama dititik-titik yang rawan. Sehingga warga bisa melewatinya dengan aman.

Setelah mendapat angin segar dari Bupati, warga pun meninggalkan aula pertemuan dengan tertib. Namun mereka mengancam, jika janji Bupati tidak ditepati mereka akan datang lagi dengan jumlah masa jauh lebih banyak.

Proyek pengerjaan jalan yang menghubungkan Desa Genting Air Bini, Kecamatan Siantan Selatan dengan Kota Tarempa dikerjakan PT Jaya Sakti Permai sebagai pemenang tender yang dibiayai APBD Anambas sebesar Rp 9.402.778.000.