Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

2 Desember 2012

Komisi VII DPR Dukung Pertamina Tak Jual Premium dan Solar di Batam
Oleh : si
Senin | 26-11-2012 | 20:14 WIB
Satya_Widya_Yudha.jpg Honda-Batam

 Satya Widya Yudha

JAKARTA, batamtoday - Komisi VII DPR RI yang membidangi ESDM dan Kelistrikan menyatakan dukungannya terhadap upaya Pertamina untuk tidak menjual BBM bersubsidi jebis premium dan solar di Jawa-Bali, serta 5 kota besar di Indonesia antara di Batam pada 2 Desember 2012 mendatang.


Gerakan Nasional Hari Tanpa BBM Bersubsidi, yang diprakarsai oleh Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) itu, sebagai langkah yang baik untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai rencana penghapusan BBM bersubsidi.

"Gerakan satu hari tanpa BBM subsidi perlu didukung, tapi perlu sosialisasi dulu kepada masyarakat," kata Anggota Komisi VII DPR Satya Widya Yudha usai RDP antara DPR dengan Kepala SKSP Migas di Gedung DPR, Jakarta, Senin (26/11/2012).

Menurut Satya, program ini dapat membantu meningkatkan kesadaran masyarakat untuk lebih efisien dalam menggunakan BBM subsidi. Pasalnya, anggaran untuk subsidi BBM kini sudah mencapai hampir Rp300 triliun.

Padahal, anggaran untuk pembangunan infrastruktur yang dapat mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat masih di bawah Rp200 triliun. Akibat besarnya anggaran untuk subsidi BBM ini, pembangunan infrastruktur menjadi terhambat.

"Masyarakat harus sadar BBM bukan lagi barang murah tapi barang mahal," sambungnya.

Seperti diketahui, BPH Migas mencanangkan hari bebas BBM subsidi tanggal 2 Desember mendatang. Rencana ini akan dilaksanakan di Jawa-Bali dan lima kota besar lainnya di luar Jawa, yaitu Medan, Batam, Palembang, Balikpapan dan Makasar sejak pukul 06.00 WIB hingga 18.00 WIB.

"Nanti ada sosialisasi juga ke masyarakat, bahwa tanggal 2 Desember, SPBU tidak melayani pembelian premium, jadi masyarakat diharapkan tidak bepergian, menggunakan kendaraan yang bebas BBM seperti sepeda atau jika perlu bepergian sudah mengisi BBM pada malamnya," jelas anggota BPH Migas Ibrahim Hasyim.

Tak Cukup
Sementara itu, PT Pertamina menyatakan kuota bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi telah ditambah sebanyak 4,04 juta kiloliter (kl) pada bulan September lalu. Namun, PT Pertamina (Persero) mengaku masih khawatir kuota BBM bersubsidi tidak mencukupi hingga akhir tahun 2012. Pasalnya, permintaan BBM bersubsidi hingga 20 November 2012 selalu melampaui jatah yang telah ditetapkan.

"Artinya telah terjadi over (kelebihan) penyaluran terhadap kuota bulan berjalan masing-masing sekitar 1 persen untuk Premium dan 4 persen untuk solar dan masih ada potensi terjadi over kuota sampai akhir 2012," terang VP Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu (24/11/2012).

Meski demikian, Ali mengatakan bahwa Pertamina akan berusaha melakukan penyaluran BBM bersubsidi sesuai dengan kuota dan memastikan penyaluran BBM bersubsidi tidak melampaui kuota 2012 yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Artinya, tidak akan ada kuota tambahan BBM bersubsidi lagi hingga akhir tahun.

"Pemerintah melalui BPH Migas telah mengamanatkan agar penyaluran BBM bersubsidi tidak melampaui kuota yang sudah diputuskan DPR dan pemerintah dalam APBN-P 2012, sehingga Pertamina selaku salah satu badan usaha melakukan penyaluran sesuai dengan kuota yang tersisa di setiap daerah hingga cukup sampai dengan akhir tahun," jelas dia.

Sebagai catatan, semula dalam APBN 2012 kuota BBM bersubsidi ditetapkan sebesar 40 juta kl dan kemudian pada bulan September 2012 ditambah 4,04 juta kl, sehingga menjadi 44,04 juta kl. Sebanyak 43,9 juta kl, diantaranya merupakan tanggung jawab Pertamina, dengan rincian 27,8 juta kl premium, 14,9 juta kl solar dan 1,2 juta kl kerosene (minyak tanah).

Hingga 20 November 2012, realisasi penyaluran BBM bersubsidi masing-masing mencapai 24,9 juta kl premium, 13,7 juta kl solar, dan 1,1 juta kl minyak tanah.

Mengacu pada surat BPH Migas tertanggal 7 November 2012 perihal Pengendalian Distribusi Sisa Kuota BBM Bersubsidi 2012, penyaluran BBM bersubsidi dilakukan dengan membagi sisa kuota masing-masing daerah dengan jumlah hari yang tersisa mulai 19 November-31 Desember 2012.

Adapun, Pertamina juga akan meningkatkan ketersediaan BBM nonsubsidi di SPBU-SPBU yang telah dapat melayani penjualan pertamax, pertamax plus, dan pertamina dex.