Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Lima Warga Batam Disambar Petir

Tiga Korban Selamat Sudah Pulang dari Rumah Sakit
Oleh : kli/dd
Sabtu | 24-11-2012 | 13:56 WIB
lokasi-petir.gif Honda-Batam
Iwan alias Dewan menunjukkan lokasi kejadian, dimana dia dan empat rekannya disambar petir, Jumat (23/11/2012) sore.

BATAM, batamtoday - Tiga dari lima korban yang disambar petir di Perumahan Villa Mukakuning, Sagulung, kemarin sore selamat. Ketiga korban masing-masing Iwan alias Dewan warga blok B, Asery dan Hendro warga blok D sudah istirahat di rumah, setelah pulang dari rumah sakit, Sabtu (24/11/2012).


Ditemui di kediamannya blok B Perumahan Villa Mukakuning, Iwan alias Dewan menuturkan kejadian persisnya dia tidak bisa ingat. Pasalnya, ketika petir menyambar mereka berlima di dalam pondok dekat kolam lele, dia langsung pingsan, bahkan sampai terpental keluar pondok akibat tekanan hawa panas petir.

"Saya langsung pingsan dan terpental ke luar begitu pondok itu disambar petir. Saya tak tau lagi apa yang terjadi, sampai akhirnya Asery nolong dan bangunkan saya. Setelah sadar, saya dan Asery berusaha bangunkan Heni, Andika dan Hendro. Tak ada respon saya berlari manggil warga, tinggal Asery yang berusaha membangunkan mereka bertiga," jelasnya.

Asery, setelah pulang mengantar jenazah dua korban tewas, di kediamannya blok D8/1 menuturkan Andika dan Heni tak terselamatkan lagi. Meskipun dia sudah berusaha memberikan napas bantuan, tapi tetap gagal. Hanya saja, Hendro yang separuh badannya sebelah kiri disambar petir akhirnya sadar, kemudian digotong warga ke rumah sakit.

"Awalnya saya juga sempat pingsan begitu melihat cahaya kilat petir yang disertai dentuman keras," katanya.

Masih kata Asery, awalnya mereka berlima hendak memperbaiki kolam ikan karena hujan deras, takut kebanjiran. Tak tahan menahan guyuran hujan, mereka berteduh di salah satu pondok dekat kolam.

Karena pondok tempat mereka berteduh terkena tempias air hujan, Heni dan Hendro beriinisatif untuk menutup lubang menggunakan seng bekas. Saat keduanya hendak mengikat seng tersebut, tiba-tiba petir langsung menyambar. Kebetulan, Andika duduk dekat dengan Heni di bagian belakang. Sehingga, Andika ikut disambar petir.

"Yang saya lihat petir itu menyambar dari bagian samping tepat mengarah terhadap Heni dan Andika. Sementara, Hendro yang turut memengang seng disambar bagian tubuh sebelah kirinya. Saya dan Iwan terkena hawa panas petir saja, lantaran tempat kami duduk ada jarak sekitar 50 centimeter," kenangnya terkait peristiwa yang baru menimpa mereka.

Petir berkekuatan ribuan watt daya listrik itu mampu merobek empat lapis pakaian yang digunakan Heni. Tepat di bagian dadanya terlihat membiru akibat sambaran petir.

"Mungkin petirnya itu langsung mengarah ke bagian dada Heni. Bajunya sampai koyak dan dadanya membiru," sebut Asery.

Kini, ketiga korban selamat dapat menjalani hidupnya seperti biasa. Tapi, karena masih merasa sedikit trauma, mereka isturahat di rumah dan mulai bertutur cerita terhadap warga sekitar ataupun tetangga dekat rumahnya.