Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pengawasan Agen dan Pangkalan Gas Elpiji Harus Diperketat
Oleh : kli/dd
Jum'at | 16-11-2012 | 11:03 WIB

BATAM, batamtoday - Penyaluran gas elpiji 3 kilogram terhadap masyarakat di Batam butuh pengawasan yang ketat. Pasalnya, agen maupun pangkalan gas bersubsidi tersebut terindikasi melakukan penimbunan, sehingga sering terjadi kelangkaan di kalangan masyarakat.


Belum lama ini, beberapa warga di daerah Sagulung memergoki salah satu pangkalan yani Aghata Indrawati bersama pihak agen PT Mitra Chandi Abadi melakukan upaya penimbunan gas. Dimana, ratusan tabung gas elpiji 3 kilogram dari armada pihak agen dipindahkan ke salah satu truk non agen tanpa surat-surat yang jelas.

Kuat dugaan warga yang memergoki aksi tersebut sebagai upaya penimbunan yang mengakibatkan kelangkaan. Bahakan, sopir armada agen mengakui hal tersebut sebagai permainan yang memang diluar ketentuan.

Di tempat terpisah, salah satu pangkalan daerah Dapur 12, Sagulung diduga terindikasi melakukan penimbunan gas elpiji 3 kilogram. Pasalnya, nama agen penyalur yang tertera dalam plang pangkalan tersebut tak sesuai dengan nama armada agen yang melakukan pengantaran gas.

Berdasarkan plang nama itu diketahui, pangkalan atas nama DRH Ibrahim dan agen pemasok gas atas nama PT Dian Karosene Pratama. Sementara armada agen yang melakukan pengantaran ratusan tabung gas yakni PT Sarana Jaya Nusa.

Kamis (15/11/2012) beberapa wartawan yang mempertanyan perbedaan nama agen tersebut kesalah seorang penjaga pangkalan tak mendapat penjelasan. Seorang wanita yang berada di pangkalan gas itu langsung mengelak dan menjauhi wartawan.

"Apa urusannya dengan ada, saya punya kan pangkalan resmi," kata wanita yang namanya tak sempat diketahui itu.

Seperti orang ketakutan, beberapa pria karyawan pihak agen yang mengantar ratusan tabung gas kepada wartawan mengatakan armada PT Sarana Jaya Nusa hanya pinjaman. Dan ratusan tabung gas itu berasal dari PT Dian karosene Pratama.

"Bapak-bapak ini dari Disperindag yah," tanya seorang pria berbaju Pertamina dengan nada kaget kepada wartawan sebelum memberikan penjelasan.