Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Mahasiswa dan Dosen UMRAH Hadirkan Solusi Inovatif bagi Masyarakat Pesisir Kepri
Oleh : Redaksi
Senin | 28-04-2025 | 10:44 WIB
Mendiktisaintek-Brian.jpg Honda-Batam
Mendiktisaintek, Brian Yuliarto, saat kunjungan kerja ke Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau, Jumat (25/4/2025). (Foto: Kemdiktisaintek)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Melalui berbagai program besutan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek), mahasiswa dan dosen Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) sukses menghadirkan inovasi nyata untuk masyarakat pesisir dan kepulauan di Kepulauan Riau.

Keberhasilan ini tercermin melalui implementasi Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa), Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM), serta Matching Fund.

Salah satu capaian ditunjukkan oleh Indah Paramaida, mahasiswa Program Studi Budi Daya Perairan. Di Kampung Madong, Indah menginisiasi pembangunan hatchery atau tempat pembenihan ikan di atas lahan kosong guna mengurangi biaya produksi.

"Selama ini, pembudi daya harus membeli benih berukuran 8 cm dengan harga tinggi. Kami berinisiatif membesarkan benih dari ukuran 3 cm menjadi 8 cm agar masyarakat dapat menebar benih sendiri dengan biaya lebih hemat," ungkap Indah, Jumat (25/4/2025), demikian dikutip laman Kemendiktisaintek.

Indah menambahkan keterlibatannya dalam program ini memberikan pengalaman belajar langsung dari masyarakat serta dampak nyata bagi komunitas lokal. Namun, ia berharap adanya peningkatan dukungan anggaran agar hasilnya lebih optimal.

Sementara itu, Wulan, mahasiswa Teknologi Hasil Perikanan UMRAH, memanfaatkan program magang dan PKKM untuk mengembangkan produk olahan dari buah mangrove di Desa Kampung Resun. Bersama timnya, Wulan menciptakan sirup dan dodol mangrove, mengangkat potensi lokal yang sebelumnya hanya dimanfaatkan sebagai campuran sambal.

"Desa ini belum memiliki oleh-oleh khas. Kami mengembangkan produk olahan mangrove lengkap dengan desain kemasan untuk meningkatkan nilai jual dan pendapatan masyarakat," jelas Wulan.

Dari sisi pengembangan riset, Febrianti Lestari, dosen Magister Program Studi Teknologi Hasil Perikanan, menyampaikan beberapa produk inovatif hasil binaan UMRAH akan dipamerkan dalam ajang Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat provinsi. Ia juga menjelaskan dukungan hibah penelitian Kemdiktisaintek memungkinkan kampus membina masyarakat dalam pengembangan ekowisata, pelestarian hutan darat dan pesisir, hingga inisiasi sekolah alam berbasis keberlanjutan.

"Kami mendampingi masyarakat dalam peningkatan kapasitas, termasuk pengelolaan karbon dan pembangunan ekowisata," ujar Febrianti.

Partisipasi aktif juga datang dari masyarakat. Ketua Kelompok Pembudi Daya Ikan (Pokdakan) Maju Mandiri Kampung Madong, Hamzah, menyatakan apresiasinya atas pelatihan yang diberikan mahasiswa dan dosen UMRAH. "Kami mendapat pelatihan tentang cara menguji kualitas air, mengenali penyakit ikan, serta seminar kerja sama dengan kampus. Ini sangat bermanfaat," tutur Hamzah.

Dosen Program Studi Budi Daya Perairan, Shavika Miranti, menekankan pentingnya kesinambungan program seperti PPK Ormawa. Ia menegaskan pendampingan intensif, termasuk pembuatan kolam terpal untuk pembesaran benih, menjadi bukti nyata kehadiran kampus sebagai solusi permasalahan masyarakat.

"Penelitian harus didorong hingga ke tahap hilirisasi agar berdampak langsung bagi masyarakat, bukan sekadar berhenti sebagai teori," kata Shavika.

Melalui kolaborasi aktif antara kampus dan masyarakat, UMRAH menunjukkan bahwa pendidikan tinggi dapat menjadi kunci pemerataan akses, penguatan potensi lokal, serta peningkatan kualitas hidup di wilayah kepulauan. Dengan dukungan penuh dari Kemdiktisaintek dan Pemerintah Daerah, diharapkan program-program inovatif ini terus berlanjut dan berkembang di masa depan.

Editor: Gokli