BATAMTODAY.COM, Bintan - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Tanjungpinang menegaskan komitmennya dalam memberantas penyalahgunaan narkoba serta membina karakter warga binaan melalui 13 program akselerasi yang digagas oleh Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (IMIPAS).

Langkah ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan pemasyarakatan yang lebih aman, produktif, dan berdaya guna bagi narapidana setelah bebas.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Lapas Kelas IIA Tanjungpinang, Untung Cahyo Sidharto, dalam Apel Perdana yang digelar pada Senin pagi (10/2/2025). Dalam sambutannya, ia menegaskan Lapas tidak hanya menjadi tempat menjalani hukuman, tetapi juga pusat pembinaan yang bertujuan mengubah perilaku warga binaan agar siap kembali ke masyarakat dengan nilai-nilai positif.

"Pencegahan narkoba adalah prioritas utama kami. Melalui 13 program akselerasi ini, kami tidak hanya fokus pada pemberantasan peredaran narkoba di dalam Lapas, tetapi juga membangun karakter dan keterampilan para warga binaan agar mereka memiliki masa depan yang lebih baik," ujar Untung Cahyo Sidharto.

Salah satu program unggulan yang diterapkan adalah pembinaan keterampilan kerja, di mana narapidana diberikan pelatihan di berbagai bidang agar memiliki keahlian yang bermanfaat setelah bebas. Selain itu, program lainnya mencakup:

• Peningkatan wawasan keagamaan, untuk memperkuat spiritualitas dan moralitas warga binaan.
• Motivasi hidup, guna membangun mental yang lebih positif dan produktif.
• Penanaman nilai disiplin dan integritas, agar mereka siap menghadapi kehidupan setelah masa pidana.

Apel perdana ini turut dihadiri oleh Pejabat Struktural, JFT, dan JFU sebagai bentuk dukungan penuh terhadap program akselerasi yang dijalankan.

Dengan adanya program ini, Lapas Kelas IIA Tanjungpinang berharap dapat menciptakan lingkungan pemasyarakatan yang lebih kondusif, bebas dari narkoba, serta mampu membentuk individu yang lebih bertanggung jawab. Program ini juga diharapkan menjadi strategi jangka panjang dalam mendukung rehabilitasi dan reintegrasi sosial bagi para warga binaan.

Editor: Gokli