Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Indonesia-Australia Perkuat Kerja Sama Pengembangan SDM dan Inovasi Medis
Oleh : Redaksi
Kamis | 06-02-2025 | 14:44 WIB
RI-Australia3.jpg Honda-Batam
Menkes RI, Budi Gunadi Sadikin, saat bertemu dengan Menteri Kesehatan dan Layanan Lanjut Usia Australia, Mark Butler, serta Menteri Luar Negeri Australia, Penny Wong; Duta Besar Global Health Australia, Lucas de Toca; akademisi dari Flinders University dan Australian National University. (Foto: Kemenkes)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, melakukan kunjungan kerja ke Australia pada 3-4 Februari 2025 untuk memperkuat kerja sama bilateral di sektor kesehatan.

Kunjungan ini menjadi langkah strategis dalam mempercepat transformasi sistem kesehatan Indonesia, terutama dalam pengembangan sumber daya manusia, inovasi penelitian, serta standarisasi layanan medis.

Dalam rangkaian kunjungannya di Canberra, Menkes RI bertemu dengan Menteri Kesehatan dan Layanan Lanjut Usia Australia, Mark Butler, serta Menteri Luar Negeri Australia, Penny Wong. Selain itu, ia juga berdiskusi dengan Duta Besar Global Health Australia, Lucas de Toca, serta akademisi dari Flinders University dan Australian National University.

Menkes turut berdialog dengan diaspora kesehatan Indonesia di Canberra bersama Duta Besar RI untuk Australia dan Vanuatu, Siswo Pramono. "Kunjungan ini adalah bentuk apresiasi kepada Australia atas dukungannya dalam transformasi kesehatan di Indonesia. Kami ingin memperkuat kolaborasi bilateral agar kerja sama yang sudah berjalan dapat terus ditingkatkan," ujar Budi Gunadi Sadikin, demikian dikutip laman Kemenkes.

Fokus pada Pengembangan Tenaga Medis dan Standarisasi Keperawatan

Salah satu poin utama dalam pertemuan ini adalah penguatan pendidikan dan pelatihan tenaga medis Indonesia di Australia. Kedua negara membahas peluang fellowship bagi dokter spesialis serta program transfer keahlian bagi perawat.

Selain itu, standarisasi keperawatan antara Indonesia dan Australia turut dibahas guna meningkatkan daya saing tenaga kesehatan Indonesia di tingkat global. Menkes RI mengusulkan model kerja sama pendidikan perawat yang telah diterapkan dengan Jerman untuk dieksplorasi lebih lanjut di Australia.

Menkes RI juga meninjau inovasi teknologi medis di Calvary Bruce Private Hospital, khususnya penggunaan teknologi bedah robotik dan layanan ortopedi canggih. Selain itu, ia mengunjungi John Curtis School of Medical Research di Australian National University untuk membahas kerja sama dalam penelitian genomik, imunologi, dan pengembangan vaksin.

"Kami ingin membangun sistem kesehatan yang lebih tangguh berbasis riset dan teknologi mutakhir. Kerja sama dengan Australia dapat mempercepat upaya ini, termasuk dalam penguatan kapasitas tenaga medis di Indonesia," tambahnya.

Strategi Kerja Sama 2025-2033 dan Hibah SEHAT

Dalam diskusi dengan Menteri Kesehatan Australia, Menkes RI juga membahas finalisasi strategi kerja sama kesehatan Indonesia-Australia periode 2025-2033. Kedua negara sepakat untuk memperkuat ketahanan kesehatan kawasan, termasuk mendukung ASEAN Centre for Public Health Emergencies and Emerging Diseases (ACPHEED) serta transisi Indonesia ke Wilayah Pasifik Barat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO WPRO).

Sebagai bagian dari komitmen kerja sama bilateral, Australia juga merencanakan alokasi hibah baru untuk program kesehatan SEHAT periode 2025-2033. Hibah ini akan difokuskan pada penguatan layanan kesehatan primer, pencegahan stunting, serta respons terhadap darurat kesehatan.

Akselerasi Program Imunisasi dan Eliminasi Tuberkulosis

Dalam pertemuan dengan Hon. Warren Entsch MP dari TB Caucus, Menkes RI turut membahas upaya percepatan eliminasi Tuberkulosis (TB) di Indonesia melalui inovasi diagnostik dan pengobatan berbasis riset terbaru. Selain itu, Indonesia juga mendorong implementasi Gavi Alumni Concept, sebuah inisiatif agar negara yang telah lulus dari dukungan Gavi tetap mendapatkan akses ke program imunisasi global.

Pemerintah Australia selama lima tahun terakhir telah berkontribusi dalam penguatan sistem kesehatan Indonesia melalui pendekatan one-health, dukungan dalam penanganan COVID-19, serta peningkatan layanan kesehatan primer dan biogenomik.

Melalui kunjungan ini, diharapkan berbagai inisiatif strategis dalam reformasi sistem kesehatan Indonesia dapat segera direalisasikan. Selain itu, kerja sama ini juga mempererat hubungan bilateral Indonesia-Australia di sektor kesehatan, guna mewujudkan sistem kesehatan yang lebih maju dan berkelanjutan.

Editor: Gokli