Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Alokasi APBD untuk Pembangunan Jalan

Minim untuk Jalan Umum, Berlimpah untuk Jalan Perumahan
Oleh : kli/dd
Sabtu | 03-11-2012 | 14:39 WIB
jalan-lintas-mangsang-diban.gif Honda-Batam
Jalan Lintas Mangsang yang baru dibangun setelah mendapatkan tekanan dari warga.

BATAM, batamtoday - Perbaikan jalan lintas Mangsang di Seibeduk diyakini warga tak sesuai harapan. Pasalnya, agaran dana dari APBD untuk jalan tersebut sekitar Rp 332.445.407.36. Sementara, untuk perbaikan jalan perumahan dari ABPD dianggarkan sekitar Rp 1,2 milliar.


Heri, salah satu anggota Forum Masyarakat Seibeduk (Formasi) mengatakan anggaran dana untuk perbaikan jalan lintas Mangsang dinilai terlalu minim dibanding anggaran dana perbaikan jalan perumahan. 

Minimnya anggaran perbaikan jalan lintas mangsang diyakini warga tak akan sesuai dengan harapan. Sebab, jalan lintas mangsang yang sudah rusak parah tak bisa lagi hanya ditambal.

"Jalan perumahan yang masih layak guna aja anggarannya sudah Rp 1,2 milliar. Sementara, jalan lintas Mangsang yang sudah rusak parah hanya Rp 332 juta. Mau dibuat seperti apa bangunannya itu, dana seminim saya rasa tak akan mampu membuat jalan rusak itu bagus sesuai harapan warga," katanya.

Diakuinya, pembangunan jalan lintas Mangsang adalah perjuangan warga dan kebutuhan warga. Sehingga, anggaran dana perbaikannya pun terlalu ditekan oleh pemerintah. Sementara, jalan perumahan merupakan kepentingan para anggota dewan yang bisa-bisanya mempermainkan anggaran.

"Bayangkan saja jalan depan rumah Yunus (Muhammad Yunus, anggota DPRD Batam asal Partai Demokrat) sepanjang 250 meter dianggarkan Rp 793 juta. Di wilayah Jahuin (Jahuin Hutajulu, anggota Komisi III DPRD Batam) beberapa titik sekitar Rp 177 juta. Sementara, jalan lintas Mangsang sekitar 700 meter hanya Rp 332 juta. Padahal kondisi kerusakannya jauh lebih parah dibanding jalan depan rumah para anggota dewan itu," jelasnya.

Besarnya anggaran yang dikeluarkan dari APBD untuk jalan perumahan itu, kata Heri kuat dugaan banyak permainan. Bahkan, melalui tokoh masyarakat maupun atas nama forum kumunikasi seibeduk (Formasi) sudah melaporkan hal ini ke Kejaksaan.

"Kami atas nama masyarakat Seibeduk sudah melaporkan penggunaan dana perbaikan jalan perumahan itu ke Kejaksaan. Kuat dugaan ada unsur permainan maupun korupsi yang dilakukan anggota dewan yang jalan perumahannya dibangun dengan dana APBD," paparnya.