Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pesawat Jeju Air Meledak dan Terbakar Hebat Saat Mendarat di Bandara Muan Korsel, 85 Orang Tewas
Oleh : Redaksi
Minggu | 29-12-2024 | 13:04 WIB
Jeju_Air_Meledak.jpg Honda-Batam
Pesawat Jeju Air yang mengangkut 181 orang jatuh di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan Minggu (28/12/2024) pagi ini, 85 orang dinyatakan tewar (Foto: Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Pesawat Jeju Air yang mengangkut 181 orang jatuh di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan pagi ini. Diduga kecelakaan ini akibat bertabrakan dengan burung. Kecelakaan ini mengakibatkan pesawat terbakar hebat dan mengakibatkan 85 orang tewas.

Dilansir AFP, Reuters, kantor berita Yonhap, Minggu (29/12/2024), kecelakaan itu terjadi pada pukul 9:07 pagi. Pesawat Jeju Air keluar landasan pacu saat mendarat, kemudian bertabrakan dengan dinding pagar di Bandara Internasional Muan di wilayah Muan, Provinsi Jeolla Selatan.

Akibat kecelakaan itu pesawat terbakar saat mendarat dan asap mengepul di sekitar lokasi. Terbaru, sebanyak 85 orang tewas dan 2 orang berhasil diselamatkan hingga kini.

"Dua awak pesawat, seorang pria dan seorang wanita, diselamatkan dari bagian ekor pesawat yang terbakar," kata kepala pemadam kebakaran Muan Lee Jung-hyun dalam konferensi persnya.

Api berhasil dipadamkan pada pukul 1 siang. Dilaporkan pesawat Jeju Air 'hampir hancur total' saat mendarat darurat, hanya bagian ekornya yang masih terlihat bentuknya.

"Hanya bagian ekornya yang masih sedikit bentuknya, dan bagian lainnya (pesawat) tampak hampir mustahil dikenali," kata Lee.

Pihak berwenang telah beralih dari operasi penyelamatan menjadi operasi pemulihan. Lee menambahkan, petugas juga sedang mencari jenazah di daerah sekitar yang mungkin terlempar dari pesawat.

Sementara itu kondisi 2 korban selamat, yaitu awak pesawat sedang dirawat di rumah sakit. Kepala pusat kesehatan masyarakat setempat menyebut kondisi kedua awak pesawat mengalami luka sedang hingga parah.

Lebih lanjut, berdasarkan laporan kantor berita Yonhap mengutip seorang petugas pemadam kebakaran yang mengatakan sebagian besar dari 175 penumpang dan enam awak pesawat diduga tewas.

Setidaknya 58 jenazah telah ditemukan tetapi jumlah tersebut belum final. Hal itu berdasarkan keterangan petugas pemadam kebakaran lainnya kepada Reuters.

Seorang pejabat bandara kepada Reuters tak lama setelah kecelakaan mengatakan pihak berwenang juga telah berupaya menyelamatkan orang-orang di bagian ekor.

Sedangkan kantor berita Yonhap yang dikutip AFP, Minggu (29/12/2024) melaporkan,"Kecelakaan itu diyakini disebabkan oleh 'kontak dengan burung, yang mengakibatkan roda pendaratan tidak berfungsi dengan baik' saat pesawat berusaha mendarat di bandara di barat daya negara itu," bunyi laporan itu.

Total ada 181 orang di dalam pesawat tersebut. Rinciannya 176 orang penumpang dan 6 orang awak pesawat.

Sebuah foto menunjukkan bagian ekor jet dilalap api di sisi landasan pacu. Petugas pemadam kebakaran dan kendaraan darurat berada di dekat pesawat tersebut.

Sementara itu, Penjabat Presiden Choi Sang-mok meminta mobilisasi semua sumber daya untuk menyelamatkan penumpang.

"Semua lembaga terkait... harus memobilisasi semua sumber daya yang tersedia untuk menyelamatkan personel," kata Choi Sang-mok kepada para pejabat dalam sebuah pernyataan.

Berdasarkan video yang ditayangkan oleh stasiun TV lokal menunjukkan pesawat itu berusaha mendarat tanpa roda pendaratan yang terpasang. Pesawat itu tergelincir di tanah, menabrak dinding beton sebelum meledak dan kebakaran.

Pesawat itu hampir hancur total akibat ledakan itu. Pihak berwenang telah memadamkan api, dan operasi pencarian dan penyelamatan sedang berlangsung di lokasi kecelakaan. Sekitar 80 petugas pemadam kebakaran telah dikirim ke lokasi kecelakaan.

Para pejabat menduga penyebab kecelakaan akibat kegagalan roda saat pendaratan. Hal itu kemungkinan karena bertabrakan dengan burung sehingga menyebabkan kecelakaan. Mereka memulai penyelidikan di tempat kejadian untuk menentukan penyebab pastinya.

Kepala Stasiun Pemadam Kebakaran Muan menyebut penyebab kecelakaan kemungkinan besar disebabkan karena tabrakan burung dan cuaca buruk.

"Penyebab kecelakaan diduga karena tabrakan burung yang dikombinasikan dengan kondisi cuaca buruk. Namun, penyebab pastinya akan diumumkan setelah penyelidikan bersama," kata Lee Jeong-hyun, kepala stasiun pemadam kebakaran Muan, dalam sebuah pengarahan.

Total ada 181 orang di dalam pesawat, diantaranya 6 awak pesawat dan 176 orang penumpang, berada di dalam pesawat yang kembali dari Bangkok.

Sebagian besar penumpang adalah warga Korea, kecuali dua warga negara Thailand.

Editor: Surya