Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Menko Airlangga Dorong Koperasi Jadi Penggerak Ekonomi Nasional
Oleh : Redaksi
Sabtu | 21-12-2024 | 16:04 WIB
21-12_menko-airlangga_0349348378.jpg Honda-Batam
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam Musyawarah Nasional Dewan Koperasi Indonesia (DEKOPIN) di Jakarta, Kamis (19/12/2024). (Kemenko Perekonomian)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Perekonomian Indonesia tetap menunjukkan performa solid hingga akhir 2024, dengan pertumbuhan ekonomi kumulatif mencapai 5,03% hingga kuartal III.

Inflasi pun terkendali di level 1,55% (yoy) pada November, jauh di bawah target 2,5%+/-1%. Konsumsi rumah tangga tetap menjadi motor penggerak, dengan proyeksi pertumbuhan di atas 5% untuk tahun ini.

"Pemerintah berkomitmen menjaga daya beli masyarakat dan daya saing dunia usaha melalui berbagai paket stimulus ekonomi yang menyasar rumah tangga berpendapatan rendah, kelas menengah, dan pelaku usaha," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam Musyawarah Nasional Dewan Koperasi Indonesia (DEKOPIN) di Jakarta, Kamis (19/12/2024), demikian dikutip laman Kemenko Perekonomian.

Airlangga menegaskan pentingnya peran koperasi dan UMKM sebagai tulang punggung ekonomi rakyat. Ia mendorong koperasi untuk berkontribusi lebih besar dalam ekosistem ekonomi nasional melalui penguatan sumber daya manusia, adopsi teknologi, dan tata kelola yang baik.

"Sesuai amanat Undang-Undang Koperasi, kami berharap koperasi mampu mendukung pertumbuhan ekonomi sekaligus memperkuat sektor produktif," jelas Airlangga.

Meski sektor jasa keuangan (66%) dan perdagangan (17%) mendominasi aktivitas koperasi, sektor riil seperti pertanian, perkebunan, dan perikanan masih belum optimal. Pemerintah menargetkan peningkatan kontribusi koperasi di sektor produksi untuk menciptakan lebih banyak lapangan kerja dan menambah pasokan barang dalam negeri.

Pemerintah terus memperluas akses pembiayaan bagi koperasi dan UMKM. Hingga 30 November 2024, program Kredit Usaha Rakyat (KUR) mencatatkan realisasi Rp 269,48 triliun atau 96,24% dari target tahunan, dengan tingkat Non-Performing Loan (NPL) terjaga di 2,19%.

Selain itu, Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) di Kementerian Koperasi meningkatkan penyaluran pendanaan di sektor riil, dari Rp 38,7 miliar pada 2020 menjadi Rp 506,2 miliar pada 2023 --melonjak hingga 960,53%.

Airlangga menekankan pentingnya transformasi digital untuk koperasi. Digitalisasi dinilai mampu meningkatkan efisiensi dan memperluas jangkauan anggota koperasi, baik dalam rantai pasok maupun jaringan data digital. "Kami berharap DEKOPIN menjadi game changer dalam mendorong kewirausahaan, khususnya untuk sektor mayoritas. Regenerasi dan inovasi di tubuh koperasi sangat diperlukan agar tetap relevan sebagai akar perekonomian nasional," tutup Airlangga.

Dengan peran strategis koperasi, pemerintah optimis bahwa pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan dapat terus diwujudkan, menjadikan koperasi sebagai penggerak utama perekonomian rakyat.

Editor: Gokli