Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kemenkraf Ungkap Tiga Tren Ekonomi Kreatif 2025, Perpaduan Budaya dan Teknologi
Oleh : Redaksi
Sabtu | 21-12-2024 | 12:24 WIB
Menteri-Ekraf.jpg Honda-Batam
Menekraf Teuku Riefky Harsya, dalam Jumpa Pers Akhir Tahun (JPAT) 2024 di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Jumat (20/12/2024). (Kemenparekraf)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Kemenkraf/Bekraf) memproyeksikan tiga tren utama yang akan mendominasi sektor ekonomi kreatif pada 2025.

Tren ini menggabungkan nilai budaya lokal dengan inovasi teknologi modern, mencerminkan kebutuhan pasar global dan domestik yang terus berkembang.

Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya, menyampaikan tren pertama adalah konsep 'Local is the New Luxury'. Konsep ini menonjolkan kebanggaan terhadap produk dan budaya nusantara yang dipadukan dengan standar kualitas dunia.

"Produk lokal akan menjadi simbol kemewahan baru, yang mengedepankan keunikan budaya Indonesia sebagai daya tarik utama," ujar Riefky, dalam Jumpa Pers Akhir Tahun (JPAT) 2024 di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Jumat (20/12/2024), demikian dikutip laman Kemenparekraf.

Tren kedua adalah 'Experiential Culinary Experience', yang menawarkan pengalaman baru dalam menikmati kuliner nusantara. Melalui pendekatan ini, wisatawan dan konsumen dapat merasakan perjalanan budaya lewat cita rasa makanan khas Indonesia yang dikemas dengan cara yang inovatif dan menarik.

Tren terakhir adalah 'Revolusi Mode', yang berfokus pada keberlanjutan dan ramah lingkungan. Industri fesyen akan didorong untuk memanfaatkan serat alami dan bahan berkelanjutan, sekaligus mengadopsi visi masa depan yang lebih hijau dan etis. "Tren ini mencerminkan komitmen ekonomi kreatif terhadap inovasi, keberlanjutan, dan pelestarian budaya dalam menghadapi era digital," tambah Riefky.

Tren-tren tersebut diharapkan mendukung pencapaian target strategis ekonomi kreatif yang telah ditetapkan Kemenkraf. Pada 2029, sektor ekonomi kreatif diproyeksikan menyumbang 8,37% terhadap PDB nasional, dengan pertumbuhan ekspor sebesar 5,96% dan investasi sebesar 8,08%. Selain itu, sektor ini diharapkan menciptakan lapangan kerja bagi 27,66 juta orang.

Hadir dalam acara ini Wakil Menteri Ekonomi Kreatif, Irene Umar, beserta pejabat eselon I dan II di lingkungan Kemenkraf. Turut mendampingi, Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Kreatif, Yovie Widianto, yang menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mewujudkan visi ekonomi kreatif Indonesia.

Editor: Gokli