Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Bela TKI, Rieke Kutuk Malaysia via BBM
Oleh : Redaksi/M
Selasa | 30-10-2012 | 11:09 WIB
Rieke_Diah_Pitaloka.jpg Honda-Batam
Anggota DPR dari Komisi XI yang membidangi Ketenagakerjaan, Rieke Diah Pitaloka, foto:Facebook

JAKARTA, batamtoday - Iklan Indonesian Maids on Sale turut menyulut emosi Rieke Diah Pitaloka. Anggota DPR dari komisi XI yang membidangi masalah ketenagakerjaan itu menilai iklan TKI on Sale itu seakan-akan menyamakan tenaga kerja Indonesia layaknya seorang budak.


Lewat situs pribadinya www.riekediahpitaloka.com, Rieke membuat surat terbuka mendesak pemerintah Malaysia menghentikan iklan TKI on Sale itu

Rieke memang terkenal sangat vokal menyuarakan hati buruh, termasuk pekerja migran Indonesia. Tidak hanya lewat situs pribadinya, Rieke juga menyebarkan surat terbukanya lewat pesan singkat Blackberry messenger (BBM).

Ini bunyi pesan BBM yang disebarkan Rieke Diah Pitaloka:

Kawan-kawan seperjuangan, iklan "Indonesian Maids on Sale" yang beredar kembali menggores harga diri kita sebagai sebuah bangsa.

Iklan tersebut tak ada bedanya dengan masa perbudakan seperti di Amerika, di saat kaum kulit hitam dianggap sebagai barang dagangan. Ini sebuah kemunduran, dan tentu kita tdk bisa berdiam diri "Indonesia diposisikan sebagai ras rendahan". Sebuah arogansi yg menginjak-injak kemanusiaan kita.

Biarkan saja apabila perwakilan pemerintah kita, mau memosisikan diri di bawah ketiak Malaysia. Hentikan perdebatan-perdebatan kosong, seperti persoalan teknis dari salah satu jubir kementrian "agennya tidak bisa dikontak".

Saya ajak anda semua untuk menentukan sikap, tdk perlu menanti pemerintah yg lamban dan tak ada political will, saya memohon dukungan anda semua untuk menyampaikan "protes tertulis dgn argumentasi yang rasional yg memperlihatkan kita adalah bangsa bermartabat" tidak sekedar dengan kemarahan belaka.

Mohon bantu sebarkan surat terbuka saya kepada Kedutaan Besar Malaysia di Indonesia. Surat ini boleh dikutip siapa pun, selama untuk kepentingan mengembalikan dignity kita sebagai sebuah bangsa berdaulat.