Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kemenkes Luncurkan Skrining Kesehatan Jiwa Digital di Aplikasi SATUSEHAT Mobile
Oleh : Redaksi
Senin | 02-12-2024 | 10:24 WIB
skrining.jpg Honda-Batam
Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) kini menghadirkan solusi inovatif untuk meningkatkan deteksi dini kesehatan mental masyarakat. Melalui aplikasi SATUSEHAT Mobile, masyarakat dapat melakukan skrining kesehatan jiwa secara mandiri dengan mudah dan gratis.

Direktur Kesehatan Jiwa Kemenkes, dr Imran Pambudi, menjelaskan fitur ini dirancang untuk mempermudah masyarakat dalam mengenali potensi masalah kesehatan mental mereka.

"Melalui aplikasi SATUSEHAT Mobile, masyarakat bisa melakukan skrining kesehatan jiwa secara mandiri. Ini adalah langkah penting untuk memperluas jangkauan deteksi dini kesehatan jiwa di masyarakat," kata Imran dalam keterangan resmi, Sabtu (30/11/2024), demikian dikutip laman Kemenkes.

Pengguna hanya perlu menjawab sejumlah pertanyaan yang dirancang sesuai dengan standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Pertanyaan-pertanyaan ini menggunakan Strength and Difficulties Questionnaire (SDQ) untuk usia 10-17 tahun dan Self-Reporting Questionnaire (SRQ) untuk usia 18 tahun ke atas.

Berikut langkah-langkah melakukan skrining:

  1. Unduh dan akses aplikasi SATUSEHAT Mobile di Play Store atau App Store.
  2. Pilih menu 'Fitur' dan pilih 'Kesehatan Mental'.
  3. Klik 'Mulai Skrining'.
  4. Jawab pertanyaan berdasarkan kondisi dalam 30 hari terakhir.
  5. Hasil skrining akan langsung muncul, dilengkapi dengan edukasi dan rekomendasi pelayanan kesehatan.

Jika hasil menunjukkan indikasi adanya masalah kesehatan mental, aplikasi ini akan memberikan rujukan ke fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) terdekat atau menawarkan layanan telemedisin untuk tindak lanjut.

Setiaji, Chief of Technology Transformation Office Kemenkes, menambahkan layanan skrining ini dapat diakses gratis oleh masyarakat. Hasilnya dapat membantu psikolog atau psikiater memahami kondisi awal pengguna saat melakukan pemeriksaan lanjutan.

"Pertanyaan dalam skrining ini telah disesuaikan dengan standar internasional, sehingga hasilnya dapat menjadi acuan dasar bagi tenaga kesehatan saat menangani pasien," ujar Setiaji.

Langkah ini sejalan dengan upaya Kemenkes untuk meningkatkan kesadaran dan akses terhadap layanan kesehatan jiwa di Indonesia. Dengan SATUSEHAT Mobile, masyarakat diharapkan dapat lebih proaktif menjaga kesehatan mental mereka, sekaligus memperkuat upaya pencegahan dan penanganan masalah kesehatan jiwa secara nasional.

Aplikasi ini tidak hanya menjadi alat skrining tetapi juga platform edukasi, memberikan masyarakat pemahaman lebih baik tentang pentingnya menjaga kesehatan mental. Dengan aksesibilitas digital, SATUSEHAT Mobile diharapkan mampu menjangkau lebih banyak pengguna di seluruh Indonesia.

Editor: Gokli