Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Jelang Nataru, Mendag Budi Tegaskan Stabilitas Harga dan Pasokan Minyak Goreng
Oleh : Redaksi
Sabtu | 30-11-2024 | 13:04 WIB
Mendag-Budi2.jpg Honda-Batam
Mendag Budi Santoso, saat memimpin Rakor menjaga ketersediaan dan stabilitas harga minyak goreng di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (28/11/2024). (Kemendag)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Menteri Perdagangan Budi Santoso memastikan pemerintah bersama para pemangku kepentingan terus memantau dan mengawasi harga serta pasokan minyak goreng menjelang perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).

Komitmen ini disampaikan dalam rapat koordinasi (Rakor) yang digelar di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (28/11/2024). Rakor yang dipimpin langsung oleh Mendag Budi itu dihadiri oleh berbagai kementerian, lembaga, pemerintah daerah, asosiasi, serta pelaku usaha.

Fokus utama pertemuan adalah menjaga ketersediaan dan stabilitas harga minyak goreng, khususnya merek MINYAKITA, yang merupakan salah satu kebutuhan pokok masyarakat. "Kami menggelar rakor ini untuk memastikan ketersediaan barang kebutuhan pokok, terutama minyak goreng, tetap terjaga menjelang Nataru dan Lebaran 2025. Pengawasan intensif di setiap wilayah akan terus dilakukan agar distribusi dan harga MINYAKITA stabil," kata Mendag Budi, demikian dikutip laman Kemendag.

Menurut Mendag, harga rata-rata nasional MINYAKITA saat ini berada di angka Rp 17.100 per liter, sedikit di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp 15.700 per liter. Namun, di beberapa daerah, khususnya di wilayah timur Indonesia, terjadi kenaikan harga akibat lonjakan permintaan.

"Kami telah mengatur pengiriman pasokan tambahan ke daerah-daerah dengan permintaan tinggi. Dari sisi pasokan, tidak ada masalah. Kenaikan harga di beberapa wilayah akan kami atasi dengan pengiriman cepat," ujarnya.

Mendag Budi menegaskan bahwa stabilitas harga minyak goreng penting untuk menjaga keseimbangan ekonomi, mengingat komoditas ini memiliki dampak langsung terhadap inflasi. Untuk itu, pengawasan akan melibatkan Kementerian Perdagangan, Satgas Pangan, serta dinas perdagangan di daerah.

"Jika ditemukan pelanggaran distribusi atau harga yang tidak sesuai HET, tindakan tegas akan diambil. Kami juga sepakat untuk memperkuat kolaborasi dengan semua pihak agar pasokan MINYAKITA merata di seluruh Indonesia," tegas Mendag.

Rapat ini turut dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi seperti Deputi Kepala Staf Kepresidenan, Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP), serta perwakilan Kementerian Perindustrian, Bulog, dan ID Food. Mendampingi Mendag Budi, hadir Inspektur Jenderal Kemendag Putu Jayan Danu Putra, Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Moga Simatupang, dan Dirjen Perlindungan Konsumen Rusmin Amin.

Dengan sinergi antara pemerintah dan pelaku usaha, Mendag Budi optimis harga dan pasokan MINYAKITA akan tetap terkendali. "Kolaborasi ini menjadi kunci untuk memastikan seluruh masyarakat mendapatkan akses yang adil terhadap kebutuhan pokok, terutama minyak goreng, menjelang momen-momen besar seperti Nataru," pungkasnya.

Upaya ini diharapkan mampu mengantisipasi lonjakan permintaan serta menjaga stabilitas ekonomi nasional di tengah meningkatnya kebutuhan masyarakat.

Editor: Gokli