Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Sumpah Pemuda Hanya Lahirkan Semangat Memiliki Bahasa Indonesia
Oleh : si
Minggu | 28-10-2012 | 14:33 WIB

JAKARTA, batamtoday - Pemuda Muhammadiyah menilai yang masih tersisa dari Sumpah Pemuda saat ini hanyalah semangat memiliki bahasa Indonesia. Terbukti hari ini bahasa Indonesia masih mampu menjadi jembatan penghubung antar suku dan budaya di Indonesia.



"Meski di sana-sini ada juga kalangan masyarakat kita yang lebih bangga berbahasa asing daripada berbahasa Indonesia. Namun jumlahnya belum begitu mengkhawatirkan," ujar Ketua Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah Saleh Partaonan Daulay di Jakarta, Minggu (28/10/2012).

Menurut Saleh, pudarnya semangat bertanah air dan berbangsa satu harus segera di antisipasi. Lambat atau cepat, kondisi ini pada suatu titik tertentu bisa membahayakan semangat nasionalisme yang dibangun di atas semangat bertanah air, berbangsa, dan berbahasa satu, yaitu tanah air, bangsa, dan bahasa Indonesia.

Saleh melanjutkan, para pemuda sebagai estafet kepemimpinan di masa depan harus diberi akses terhadap pendidikan, kepemilikan tanah, modal, dan juga di ranah sosial politik. Para pemimpin politik sudah saatnya membuka ruang bagi tampilnya kaum muda di pentas politik nasional.

"Dengan semangat itulah, kebersamaan, persaudaraan, dan persatuan dapat dikokohkan," lanjutnya.

Dia mengungkapkan, maraknya terorisme dan kekerasan atas nama agama juga dinilai sebagai bentuk ketidaksetujuan para pelakunya terhadap semangat persatuan sebagai anak bangsa.  Dalam aks-aksinya mereka menegaskan penolakan terhadap realitas kebhinnekaan suku, ras, dan agama yang ada.

"Mereka ingin menjadi bangsa homogen, terutama dalam hal agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa (YME)," ungkapnya.

Saleh menjelaskan, melalui Sumpah Pemuda, seluruh komponen anak bangsa dipersatukan. Semua orang memiliki hak dan kewajiban yang sama. Tidak boleh ada tindakan diskriminatif atas dasar perbedaan suku, budaya, ras, letak geografis, dan juga agama.

"Karena itu, sumpah pemuda juga dimaknai sebagai deklarasi pemberlakuan nilai-nilai keadilan bagi seluruh anak bangsa," jelasnya.

Saleh menambahkan, salah satu cara yang perlu dilakukan dalam menumbuhkembangkan semangat Sumpah Pemuda adalah dengan menerapkan keadilan bagi semua. Kesempatan untuk memiliki tanah dan sumber penghidupan harus dibuka secara adil. Semua komponen bangsa harus diberi kesempatan untuk menikmati kue pembangunan.

"Keadilan menjadi suatu keharusan yang perlu ditegakkan dalam menjaga keutuhan bangsa dan negara kita," tandasnya.