Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Garin Nugroho Hadirkan Pertunjukan Cine-Concert Samsara di Yogyakarta dan Jakarta Akhir Tahun Ini
Oleh : Redaksi/Alex RS
Jumat | 15-11-2024 | 15:24 WIB
15-11_garin-nugroho_034934878.jpg Honda-Batam
Konferensi pers Cine-Concert Samsara dihadiri oleh Billy Gamaliel (Program Manager Bakti Budaya Djarum Foundation), Garin Nugroho (Sutradara), Ario Bayu (Executive Producer dan Pemain), dan Gita Fara (Produser Film). (Foto: istimewa)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Sutradara ternama Indonesia, Garin Nugroho, kembali menggelar pertunjukan Cine-Concert yang memadukan elemen film dan musik live, berjudul Samsara. Pertunjukan ini akan menyuguhkan pengalaman sinematik yang unik dengan menggabungkan film bisu hitam-putih yang dibintangi Ario Bayu, serta penari Juliet Widyasari Burnett, dengan alunan musik gamelan Bali dan elektronik.

Setelah sebelumnya dipentaskan di Singapura dan Bali, Samsara kini siap menghibur penonton di Yogyakarta pada 5 Desember 2024, di Gelanggang Inovasi dan Kreativitas. Kemudian di Jakarta pada 13-15 Desember 2024, di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki.

Produser Cine-Concert Samsara, Gita Fara, menjelaskan bahwa Yogyakarta dan Jakarta dipilih sebagai kota tujuan utama untuk pertunjukan ini. Jakarta dipilih karena merupakan pusat seni di Indonesia dengan permintaan yang tinggi untuk menampilkan karya ini. Sementara itu, Yogyakarta dipilih seiring dengan pelaksanaan Jogja-NETPAC Asian Film Festival, di mana Samsara akan menjadi film pembuka festival tersebut.

"Samsara adalah sebuah karya yang perlu diapresiasi lebih luas. Melalui Cine-Concert, karya ini menawarkan pengalaman menonton yang berbeda, sekaligus membuka ruang untuk dialog dan diskusi baru. Kami berharap penonton di Yogyakarta dan Jakarta dapat merasakan transformasi yang ditawarkan karya ini," ujar Garin Nugroho dalam siaran persnya, Jumat (15/11/2024).

Karya Samsara berlatar Bali pada tahun 1930-an dan mengisahkan perjalanan seorang pria miskin yang berjuang untuk mendapatkan cintanya dengan melakukan perjanjian gaib. Melalui ritual yang penuh dengan mistik, ia berusaha meraih kekayaan, namun justru membawa petaka bagi keluarganya. Samsara memadukan unsur-unsur tradisional Bali, seperti gamelan, tari, topeng, dan wayang, dengan musik elektronik kontemporer dan tarian modern, menciptakan perpaduan yang mencengangkan di dunia seni pertunjukan.

Sementara itu, Renitasari Adrian, Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation, berharap agar karya ini dapat memberikan wawasan baru kepada penonton. "Kami berharap Cine-Concert Samsara tidak hanya menghibur, tetapi juga memperkaya apresiasi terhadap budaya Indonesia, khususnya Bali, serta menginspirasi penonton untuk lebih menyelami nilai-nilai yang terkandung di dalamnya."

Pertunjukan musik gamelan Bali dalam Samsara akan dipimpin oleh Wayan Sudirana, seorang komposer dan etnomusikolog yang berpengalaman, sementara elemen musik elektronik akan dibawakan oleh grup musik Gabber Modus Operandi, yang terkenal dengan eksperimen musik yang menggabungkan berbagai genre. Kolaborasi ini diharapkan dapat memberikan nuansa baru dalam pertunjukan seni Indonesia yang modern.

Selain Garin Nugroho sebagai sutradara, produksi ini melibatkan sejumlah seniman ternama, di antaranya penari I Ketut Arini, Cok Sawitri, dan Aryani Willems, serta produser Gita Fara dan sinematografer Batara Goempar. Ario Bayu, yang juga menjadi pemain dan eksekutif produser dalam proyek ini, berharap Cine-Concert Samsara dapat membawa pengalaman baru bagi penonton dan memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia ke kancah internasional.

Setelah pertunjukan di Yogyakarta dan Jakarta, Cine-Concert Samsara akan melanjutkan perjalanan internasionalnya, dimulai dengan penampilan di Perth, Australia, pada 21 Februari 2025 di Perth Festival.

Editor: Gokli