Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Optimalkan Potensi Masyarakat, Prabowo Luncurkan Gerakan Solidaritas Nasional
Oleh : Irawan
Minggu | 03-11-2024 | 09:05 WIB
prabowo_GSN.jpg Honda-Batam
Presiden RI Prabowo Subianto resmi meluncurkan Gerakan Solidaritas Nasional (GSN) di Indonesia Arena, Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (2/11/2024)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Presiden RI Prabowo Subianto resmi meluncurkan Gerakan Solidaritas Nasional (GSN) di Indonesia Arena, Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (2/11/2024). Presiden didampingi Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Ketua GSN Rosan Perkasa Roeslani, serta para pemimpin GSN dan tokoh politik Indonesia. Peluncuran ini juga dihadiri oleh sekitar 16.000 orang.

Ketua Umum GSN, Rosan Perkasa Roeslani, menyampaikan apresiasinya atas kepercayaan Presiden Prabowo pada GSN dalam upaya menyatukan dan mengoptimalkan potensi rakyat Indonesia untuk mendorong bangsa ini maju.

Menurutnya, semangat tinggi dan energi positif menyelimuti Indonesia, terutama dengan adanya pergantian pemimpin nasional yang diharapkan membawa harapan baru dan potensi berkarya lebih besar bagi rakyat Indonesia.

Rosan menegaskan bahwa GSN didirikan untuk mengatasi berbagai 'perang lokal' di dalam negeri yang diserukan oleh Presiden Prabowo, seperti perang melawan kemiskinan, korupsi, ketidakadilan, kesenjangan, dan ketidakpedulian terhadap sesama.

Menurut Rosan, nilai-nilai solidaritas dan kerja sama erat yang terbina antara Presiden Prabowo dan mantan Presiden Jokowi menjadi inspirasi dalam pembentukan GSN.

"Visi GSN adalah merekatkan seluruh rakyat Indonesia dengan menjadikan gagasan besar sebagai solusi nyata bagi kemajuan bangsa, baik di dalam negeri maupun bagi diaspora di seluruh dunia," ujar Rosan yang juga menjabat sebagai Menteri Investasi dan Hilirisasi di Kabinet Merah Putih pada Sabtu (2/11/2024).

Ia mencontohkan inisiatif Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dengan cepat diwujudkan menjadi kebijakan nyata, serta program pembebasan utang bagi jutaan petani dan nelayan, yang keduanya merupakan hasil dialog para ahli dalam Tim Kampanye Nasional (TKN).

Kebijakan tersebut, yang kini dinaungi Badan Gizi Nasional, menginspirasi lahirnya GSN sebagai wadah pemikiran yang berfokus pada identifikasi dan realisasi gagasan untuk kemajuan Indonesia.

"GSN memiliki misi menghasilkan resolusi yang dapat direalisasikan oleh pemerintah atau melalui sumber daya GSN sendiri, sehingga manfaatnya bisa langsung dirasakan masyarakat," terang Rosan.

Ia juga menyoroti tiga keunggulan utama GSN: pertama, kapasitas besar untuk mewujudkan gagasan dari putra-putri terbaik bangsa; kedua, kekuatan gagasan dan jaringan yang mendukung kebebasan berpikir dan bersuara; ketiga, akar kuat pada nilai-nilai budaya dan tradisi lokal yang beragam di seluruh Indonesia.

Bukan Lembaga Politik

Ketua Umum GSN Rosan Roeslani menambahkan, nama Gerakan Solidaritas Nasional dipilih bukan hanya sebagai simbol rekonsiliasi, melainkan juga sebagai wujud kolaborasi dan karya nyata untuk kepentingan Indonesia.

"Solidaritas Nasional berarti saling memaafkan kesalahan masa lalu dan mengutamakan kebersamaan demi masa depan bangsa. Kita harus menghormati perbedaan, mendukung kepentingan yang beragam, dan saling mengangkat satu sama lain untuk kehormatan dan kemajuan Indonesia," ujarnya Rosan.

Rosan juga memastikan, lembaga yang dipimpinnya itu bukan lembaga politik. "Ini adalah berdiri sendiri, organisasi yang non-politik, independen," ujarnya.

Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) itu bahkan memastikan, GSN yang akan bergerak di bidang sosial dan tidak akan memakai anggaran negara.

"Kita ini benar-benar pembiayaannya juga tidak ada dari pemerintah, tidak ada dari APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara), tidak ada dari APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah)," ucapnya.

Oleh karena itu, mantan Ketua KADIN ini memastikan kegiatan-kegiatan kemasyarakatan yang akan dilakukan oleh GSN berasal dari solidaritas para anggota.

"Semuanya adalah biaya bersama yang mempunyai semangat untuk membawa Indonesia ini menjadi lebih baik, lebih maju, adil, makmur, dan mandiri," pungkasnya.

Editor: Surya