Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Menkes Budi Gunadi Fokuskan Digitalisasi dan Integrasi Layanan SATUSEHAT
Oleh : Redaksi
Jum\'at | 18-10-2024 | 15:24 WIB
SATUSEHAT-Logistik.jpg Honda-Batam
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, dalam soft launching SATUSEHAT Logistik di Jakarta, Selasa (15/10/2024). (Kemenkes)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, menekankan tiga prioritas utama dalam pengembangan platform layanan kesehatan SATUSEHAT, yakni digitalisasi, integrasi platform, dan orientasi pada pasien. Hal ini disampaikan dalam acara soft launching SATUSEHAT Logistik yang digelar di Jakarta, Selasa (15/10/2024).

"Kami ingin mendigitalisasi semua kegiatan yang ada, mengintegrasikannya dalam satu platform bernama SATUSEHAT, dan yang terpenting, fokus kepada kepentingan pasien," ungkap Menkes Budi, demikian dikutip laman Kemenkes.

Ia juga menyoroti dengan populasi Indonesia yang mencapai 280 juta jiwa, aplikasi yang digunakan oleh kurang dari satu juta pengguna dalam setahun tidak bisa dianggap baik. Sebagai perbandingan, aplikasi PeduliLindungi telah diakses oleh lebih dari 100 juta orang.

Pada kesempatan tersebut, Menkes Budi menyampaikan apresiasinya terhadap peran UNDP dalam membantu pengembangan sistem SATUSEHAT Logistik, yang merupakan bagian penting dari aplikasi SATUSEHAT. Menurutnya, kehadiran SATUSEHAT Logistik akan mempermudah pemantauan ketersediaan vaksin di fasilitas kesehatan, dan ia berharap pemantauan ini juga mencakup obat-obatan.

Pengembangan Sistem Pemantauan Obat

Sementara itu, Direktur Jenderal Farmasi dan Alat Kesehatan, Rizka Andalusia, menjelaskan pemantauan obat yang diinginkan Menkes Budi sedang dikembangkan melalui Sistem Monitoring dan Inventaris Logistik Kesehatan Elektronik (SMILE). Sistem ini diharapkan dapat memudahkan tenaga medis untuk memastikan ketersediaan obat dan alat kesehatan secara transparan dan tepat waktu.

"Sistem ini bertujuan untuk memastikan pengelolaan inventaris yang transparan dan terintegrasi, sehingga mampu menyeimbangkan pasokan dan permintaan di fasilitas layanan kesehatan," ujar Rizka.

Rizka juga menambahkan bahwa SATUSEHAT Logistik hadir untuk mengatasi tantangan dalam sistem pencatatan dan pelaporan data obat serta alat kesehatan yang terfragmentasi, yang selama ini menyulitkan monitoring di tingkat daerah dan nasional.

Kolaborasi dengan UNDP dan Gavi

Resident Representative UNDP Indonesia, Norimasa Shimomura, menyebutkan sistem SMILE telah terbukti efektif dalam melacak distribusi vaksin Covid-19 selama pandemi. Saat ini, sistem tersebut membantu mengelola lebih dari 800 juta dosis vaksin dan 100 juta dosis obat di 10.000 fasilitas kesehatan di 38 provinsi. Selain vaksin Covid-19, fungsinya telah diperluas untuk memantau komoditas kesehatan lainnya, seperti imunisasi rutin, tuberkulosis, malaria, dan HIV.

Dengan kolaborasi antara Kemenkes, UNDP, dan Gavi, Indonesia berhasil mendistribusikan 450 juta dosis vaksin COVID-19 kepada lebih dari 185 juta orang dalam setahun.

Editor: Gokli