Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Poltek Batam Disiapkan Jadi Inkubator UKM Teknologi
Oleh : ypn/dd
Selasa | 23-10-2012 | 14:03 WIB

BATAM, batamtoday - Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) mulai fokus mengembangkan startup lokal atau perusahaan baru di bidang teknologi informasi untuk mendukung industri berbasis teknologi di kawasan perdagangan bebas Batam.


Tri Novianta Putra, Kasubdit Monitor Evaluasi Industri dan Perdagangan BP Batam, mengungkapkan BP Batam tengah mempersiapkan Politeknik Negeri Batam untuk menjadi inkubator teknologi sebagai upaya mendorong munculnya startup lokal melalui program Batam Techno Park.

"Kami akan membuat Batam Techno Park, nanti tugasnya memfasilitasi industri teknologi dan juga memfasilitasi startup UKM yang berbasiskan IT," kata dia, Selasa (23/10/2012).

Menurutnya perkembangan UKM lokal atau startup berbasis teknologi terhambat karena belum adanya inkubator bisnis teknologi. Sehingga tidak banyak investor yang mau menyerap produk startup lokal dan mendidik mereka mandiri.

Padahal Indonesia, kata dia, membutuhkan fasilitas yang bisa memproduksi produk elektronik inovasi teknologi untuk skala menengah dengan kapasitas produksi 20.000 hingga 50.000. Sementara di Batam industri elektronik yang berskala besar hanya menerima pesanan dengan kapasitas produksi diatas 100.000 hingga jutaan.

"China banyak sekali startup yang bisa memproduksi untuk skala produksi di bawah 100.000, ini kita tidak punya," jelasnya.

Tri menambahkan saat ini BP Batam bekerja sama dengan Politeknik Batam dan ITB untuk menyerap startup lokal."PMA yang mau investasi tapi punya masalah robotic packaging karena kita tidak punya. Saat ini Poltek sedang membuat Teaching factory dengan ITB, konsepnya belajar seolah di industri," paparnya.

Pusat inovasi Batam Techno Park yang akan berada di Politeknik Batam akan dimanfaatkan untuk mengintegrasikan temuan inkubator teknologi dan mengembangkan startup lokal sehingga bisa menangkap peluang kerja sama dengan industri besar yang ada di Batam.

Menurut Tri, Politeknik Batam dan ITB sudah memiliki desain beberapa produk prototipe inovasi teknologi yang sudah bisa diproduksi di Batam dan dijual di pasar global.

Terakhir mereka berhasil mendesain jaringan data 4G dengan produk Wimax. "Teman-teman dari ITB sudah bisa mendesain 4G dengan Wimax. Bukan merakit, tapi mendesain mulai dari sisi hulu rangkaian, chipnya, sampai ke final product. Batam dengan Menkominfo sudah meluncurkan wimax Jumat lalu," tuturnya.

Dalam waktu dekat ini BP Batam akan mengalokasikan Rp300 juta untuk pelatihan Teaching Factory yang akan dilaksanakan di Politeknik Batam.

Tri menuturkan pengembangan inkubator teknologi ini sebagai langkah memperkuat industri di bidang inovasi teknologi yang selama ini Batam dikuasai tiga industri.

"BP Batam ingin memperkuat industri teknologi, karena marketnya sangat besar. Selama ini kan Batam terkenal dengan manufaktur, perkapalan dan support oil and gas," kata dia.