Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

KIB Lobam Kesulitan Cari Tenaga Kerja
Oleh : hrj/dd
Sabtu | 20-10-2012 | 14:11 WIB
Jamin-Hidajat-ok.gif Honda-Batam
Jamin Hidajat, ketua Apindo Bintan.

TANJUNGUBAN, batamtoday - Sejak awal tahun 2012, sejumlah parusahaan yang ada di Kawasan Industri Bintan (KIB) Lobam, kesulitan untuk mencari tenaga kerja. Walaupun salahsatu upaya yang dilakukan adalah memberikan peluang angkatan tenaga kerja yang berumur hingga 45 tahun.


Demikian disampaikan oleh Jamin Hidajat ketua Apindo Bintan kepada batamtoday di Serikuala Lobam, Jumat (19/10/2012). 

Menurutnya, sampai sejuah ini belum diketahui penyebab, sulitnya sejumlah perusahaan mencari tenaga kerja untuk dijadikan karyawan. Adapun perusahaan yang sampai saat ini masih kekurangan tenaga kerja diantaranya, PT CCI, PT Seiko dan Yoshikawa.

Namun Jamin menampik kalau sulitnya mencari tenaga kerja karena faktor upah murah di Bintan. Karena menurutnya, kalau bicara karena upah murah, justru di daerah lain masih banyak yang upahnya di bawah UMK Bintan. 

"Di daerah lain, masih banyak UMK masih di bawah UMK Bintan, jadi kalau dikatakan karena faktor upah jelas salah penafsiran," imbuhnya. 

Selain itu kata Jamin, berdasarkan data yang di Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Bintan, justru pencari kerja (Pencaker) berdasarkan kartu kuning justru banyak, namun yang terjadi di lapangan justru sebaliknya. Sehingga katanya, terkait dengan sulitnya mencari tenaga kerja untuk memenuhi kebutuhan di KIB Lobam, perlu dilakukan pendataan untuk mengetahui penyebabnya. 

"Harus dilakukan pendataan, sehingga bisa diketahui secara jelas penyebabnya. Karena sejumlah perusahaan sudah mengambil kebijakan melonggarkan umur calon tenaga kerja, namun belum juga mencukupi permintaan perusahaan," katanya.

Dikatakan Jamin yang perlu dilakuan survei diantaranya jumlah kelulusan dan angkatan kerja yang ada di Bintan dan terjadinya migrasi penduduk ke daerah lain, serta angka kematian dan kelahiran. "Contonya negara Singapura, dalam waktu 10 tahun kedepan memperkirakan akan  kekurangan penduduk yang produktif karena terbatasnya angka kelahiran," ungkapnya.

Dijelaskan, kalau hal tersebut terjadi nanti justru pemerintah akan mengalami kesulitan karena warganya minim pembayar pajak. Sehingga untuk Bintan sendiri, memang sudah perlu dilakukan survei oleh sebuah badan seperti Biro Pusat Statistik (BPS), sehingga bisa benar-benar diketahui penyebab, sulitnya mencari tenaga kerja. 

Sementara itu T. Sianturi, ketua DPC FKUI SBSI Bintan, menilai salahsatu penyebab kurang diminatinya KIB Lobam bagi calon tenaga kerja, salah satunya kurangnya kurangnya infrastruktur penunjang seperti pasar yang memadai dan tempat hiburan. Sehingga, lebih banyak tenaga kerja yang memilih untuk meninggalkan Bintan dan bekerja di tempat lain. 

Tidak hanya itu kata Sianturi, dari segi angka kelulusan dari SLTA sederajat khususnya di Bintan, sejauh ini banyak yang melanjutkan ke perguruan tinggi. Sebaliknya calon naker dari luar, jelas akan lenbih memilih ke daerah yang lebih lengkap, baik tempat hiburan dan juga pusat keramaian.