Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Terlantar di Batam, Dede Nyaris Bunuh Diri di Seiladi
Oleh : ron/dd
Jum'at | 19-10-2012 | 15:44 WIB
Dede,-wanita-asal-Bandung-y.gif Honda-Batam
Dede. wanita asal Bandung yang nyaris bunuh diri di Jembatan Seiladi.

BATAM, batamtoday - Bila Anda Tiba Akan Menyesal (BATAM), istilah yang tren untuk menggambarkan situasi kota Batam ternyata tidak hanya isapan jempol belaka. Kerasnya kehidupan di Batam sudah dirasakan oleh Dede Kurniawati, warga Bandung yang baru seminggu tiba di Batam nyaris mengakhiri hidupnya dengan melompat dari Jembatan Seiladi, Tiban karena merasa putus asa.


Dikisahkan Dede yang ditemui batamtoday di Kantor Dinas Sosial Kota Batam, sekitar seminggu yang lalu dia tiba di Pelabuhan Beton Sekupang naik kapal Pelni. Wanita kelahiran 21 Mei 1985 ini termasuk nekad, dia merantau ke Batam hanya membawa bungkusan pakaian serta uang puluhan ribu rupiah saja.

"Saya ke Batam mau nemui teman sekalian mau cari kerja. Saya hanya tahu alamatnya di Blok 4," kata Dede yang mengaku lupa namanya temannya tersebut, Jumat (19/10/2012).

Setibanya di Batam, malah jadi bingung mau kemana. Dengan modal nekad, dia mencari-cari temannya. Untuk bertahan hidup, dia mencari makan dan numpang tidur di rumah warga yang berbaik hati. Namun usahanya sia-sia belaka, selama seminggu luntang-lantung, temannya tidak kunjung ketemu juga.

"Seminggu saya terlantar. Cari kerja tidak ada ketrampilan, jadinya numpang makan dan tidur di rumah warga," kenang wanita berambut pendek yang mengenakan baju kaos dan celana pendek berwarna merah tersebut.

Pencariannya semakin tanpa arah hingga membuatnya stres. Akhirnya, perjalanannya terhenti di Jembatan Seiladi pada Kamis (18/10/2012) siang. Dede yang benar-benar sudah putus asa, berdiri di atas jembatan hendak terjun untuk mengakhiri hidupnya.

"Saya sudah putus asa, makanya mau terjun dari jembatan. Saya juga rindu sama ibu di kampung," ujarnya dengan wajah sedih.

Untung saja saat itu petugas Polisi Polsek Sekupang yang sedang melintas melihat Dede, lalu mengamankannya untuk selanjutnya diserahkan ke Dinas Sosial Kota Batam.

Ketika ditanya apakah memiliki masalah di kampung halaman hingga nekad ke Batam, Dede membantah karena sebelum berangkat dia pamit baik-baik dengan ibunya.

"Saya punya kakak dan adik di Cijerah Bandung. Tapi saya cuma anak angkat. Sementara ayahnya sudah meninggal dunia," terangnya.

Petugas Dinsos yang coba mencari tahu indentitas keluarga Dede mencoba menghubungi nomor telepon yang diberikan, namun tidak ada yang menjawab. Hingga kini, Dede masih ditampung di shelter penampungan.

"Nanti akan kita pulangkan ke kampungnya, sementara ditampung di shelter hingga dia lebih tenang," kata Ahmad Yani, petugas Dinsos.