Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Dinas KP2K Tak Bisa Bedakan Lele Malaysia dengan Lokal
Oleh : ypn/dd
Kamis | 18-10-2012 | 17:08 WIB

BATAM, batamtoday - Dinas Kelautan, Perikanan, Pertanian dan Kehutanan (KP2K) Kota Batam mengaku tidak tahu adanya peredaran ikan lele Malaysia di kota ini dengan alasan tidak mampu membedakan ciri-ciri lele asal Malaysia dengan lele lokal.


"Kami nggak tahu ada lele Malaysia di Batam," ujar Suhartini, Kepala Dinas KP2K, Kamis (18/10/2012).

Ketidaktahuan itu, katanya, disebabkan sulitnya mengawasi peredaran lele Malaysia di pasaran karena para pegawai Dinas KP2K tidak mampu membedakan ciri-ciri lele Malaysia dengan lele lokal.

Karena itu, dia belum dapat memastikan kebenaran dari informasi para peternak lele yang berunjuk rasa ke Kantor Wali Kota yang mengungkapkan banyak terjadi pemasukan lele asal Malaysia ke Batam.

Namun bila itu memang benar terjadi maka menurutnya institusi yang berwenang untuk mengawasinya adalah Balai Karantina, bukan Dinas KP2K.

Namun demikian, sehubungan dengan aspirasi para peternak lele yang menyoal peredaran lele Malaysia, dia berjanji pihaknya akan segera menyurati instansi-instansi yang terkait dengan lalu lintas tumbuhan dan hewan untuk meminta mereka meningkatkan pengawasan.

Suhartini menambahkan, selama ini Dinas KP2K Kota Batam memiliki program budidaya lele yang mengakomodir sejumlah kelompok peternak.

Namun dia tidak mengetahui persis produksi lele dari kelompok-kelompok pembudidaya lele tersebut.

Selain itu, Dinas KP2K dan Dinas PMPK-UKM Kota Batam juga akan mendirikan pasar ikan segar untuk membantu memasarkan produk ikan segar termasuk produk lele oleh peternak lokal.

Langkah ini juga sebagai solusi bagi peternak lele agar produknya bisa menembus pasaran di Batam.

Menurutnya, setelah pasar segar ini sukses didirikan, ia berjanji akan melanjutkan program ini dengan menambah bantuan budidaya melalui program di kementerian terkait.

"Kami sudah berkoordinasi dengan UKM, untuk membuat pasar ikan. Sebelumnya ada beberapa kelompok budidaya untuk mencari lokasi pemasaran. Setelah ini berhasil, kami akan lanjutkan ke Kementerian," katanya.