Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Lima Bulan Dana SKTM Tersendat, RSUD Embung Fatimah Tolak Pasien
Oleh : kli/dd
Rabu | 17-10-2012 | 16:13 WIB
RSUD-Embung-Fatimah.gif Honda-Batam
RSUD Embung Fatimah, Batam.

BATAM, batamtoday - Tersendatnya dana SKTM dari Dinas Kesehatan (Dinkes) terhadap RSUD Embung Fatimah sejak lima bulan lalu, telah berakibat fatal bagi warga Batam. Kali ini, Nurmida terpaksa harus membawa pulang anaknya yang menderita sakit usus, setelah perobatan dengan menggunakan SKTM ditolak pihak rumah sakit.


Dengan rasa kecewa, warga Sagulung itu terpaksa membawa pulang anak balitanya yang menderita sakit usus dari RSUD Embung Fatimah Batam, Selasa (16/10/2012) sore kemarin, setelah pihak RSUD Embung Fatimah menyatakan tidak bisa menangani penyakit yang diderita anaknya dengan menggunakan SKTM, miski persyaratan untuk SKTM itu sendiri sudah lengkap.

"Anak saya hanya diberikan obat mengurangi rasa sakit aja. Awalnya saya berharap dengan SKTM balita saya ini bisa dirawat dan ditangani pihak rumah sakit," ungkap Nurmida pilu.

Pihak rumah sakit menolak SKTM yang dia ajukan lantaran dana untuk program tersebut belum cair dari Dinkes Batam dalam lima bulan terakhir ini. Sehingga, layanan untuk SKTM terpaksa ditolak.

"Alasan perawat di RSUD, dana SKTM sudah tidak ada lagi saat ini. Sehingga, permohonan saya selaku pasien SKTM terpaksa ditolak," jelas Nurmida lagi.

Pihak medis memang meminta Nurmida agar anaknya rawat jalan, dengan mengatakan SKTM itu masih berlaku. Tapi kalau dilakukan rontgen, pasien tetap harus bayar dengan alasan ketersendatan pencairan dana tersebut.

"Tak mungkin anak saya langsung rawat jalan sementara penyakitnya belum jelas. Sebab itu, saya minta penyakit bayi saya dirontgen dulu. Lagian, kalau saya punya uang atau mampu tak mungkin pakai SKTM, hal itu yang gak mereka pahami," kesalnya lagi.

Seorang petugas medis yang tak mau namanya dipubliskan, membenarkan sudah lima bulan terakhir ini dana SKTM dari Dinkes Batam tak pernah cair. Sehingga, pelayanan untuk pasien pengguna SKTM jadi terhambat.

"Memang sudah lima bulan dana SKTM itu tak cair. Kami ini serba salah, dilayani dana tak ada, ditolak malah jadi sorotan. Tak tahu apa solusinya ini," sebut petugas medis di RSUD Embung Fatimah Batam ini.

Fadilla RD Mallarangan, Direktur RSUD Embung Fatimah Batam, yang dikonfirmasi wartawan mengatakan, tak ada penolakan pasien yang mereka lakukan. Memang, masalah ketersendatan dana SKTM dari Dinkes Batam, katanya, sudah sejak bulan Mei lalu.

"Hanya pembatasan aja untuk pasien rontgen, operasi dan ICU. Kalau penolakan tak ada, itupun lantaran dana RUSD yang tidak mampu untuk menalanginya," ujarnya.

Sejak ketersendatan itu, kata Fadilla, mereka mempergunakan dana pendapatan RSUD dari pasien umum untuk menalangi dana pasien SKTM. Namun, pendapatan tersebut tak sepenuhnya dapat menalangi biaya perobatan pasien SKTM.

"Pendapatan dari pasien umum sebagian sudah digunakan untuk menalagi dana pasien SKTM. Memang pendapatan itu besar, tapi harus dibagi lagi untuk biaya operasional dan pembayaran honor petugas medis lainya," terang Fadilla.

Terkait nominal tunggakan dana SKTM tersebut, Fadilla enggan untuk menyebutkan. Namun, jumlahnya cukup besar sejak Mei lalu. "Tak mungkin saya beberkan. Saya berharap Pemko Batam secepatnya dapat mengatasi masalah ini, supaya layanan untuk pasien miskin tak terkendala," ujarnya.