Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

PLN Batam Teken Kontrak Jual Beli Listrik PLTG Tanjunguncang
Oleh : ypn/dd
Rabu | 17-10-2012 | 14:16 WIB

BATAM, batamtoday - PT b'right PLN Batam, anak usaha PT PLN (Persero) menandatangani dua perjanjian jual beli listrik (Power Puschase Agreement/PPA) dengan PT Universal Batam Energy (UBE) dan PT Mitra Energi Batam.


Direktur Utama b'right PLN Batam Dadan Kurniadipura mengatakan dengan  penandatangan kontrak jual beli itu PLTG Tanjung Uncang yang dibangun anak usaha PT Medco Power, PT UBE, akan memasok listrik 2x35 megawatt ke sistem kelistrikan Batam pada 2014.

"Di saat operasinya nanti di tahun 2014, grid Batam sudah memiliki dua sumber pasokan gas, sehingga akan meningkatkan security of supply energi untuk pembangkit di Batam," jelas Dadan dalam siaran persnya, Rabu (17/10/2012) .

PLTG Tanjung Uncang yang dibangun oleh PT UBE akan beroperasional secara komersial pada akhir tahun depan. Pembangkit ini akan memasok listrik 70 megawatt. PLTG Tanjung Uncang ini akan menggunakan gas yang bersumber dari Natuna Barat dan akan masuk di sistem (grid) Batam. 

Sementara dari penandatangan kontrak jual beli listrik dengan PT MEB akan memasok listrik 26,6 megawatt pada 2014. Pasokan listrik tersebut berasal dari proyek combine cycle dan chiller PLTG Panaran I yang diharapkan beroperasi pada pertengahan 2014.

Menurut Dadan, proyek tersebut akan meningkatkan efisiensi termal pembangkit karena memanfaatkan gas buang PLTG eksisting sehingga akan menurunkan biaya pokok pembangkitan Sistem Batam.

Adapun tujuan pembangunan yang berkelanjutan ini, lanjut dia, selain untuk memenuhi pertumbuhan energi rata-rata 11%, juga untuk memenuhi kebutuhan Beban Puncak yang rata-rata tumbuh 10%. 

"Selain itu penambahan kapasitas juga untuk menggantikan pembangkit berbahan bakar minyak," tambahnya.

Di sisi lain, Dadan menyebutkan bahwa, beberapa pembangkit saat ini sejumlah 93 MW akan keluar (retired) dari sistem, karena kontraknya yang telah expired dan berbahan bakar mahal. Pembangkit listrik di Batam saat ini, tergantung pada gas, minyak dan batubara. Semua pembangkit gas di Batam menggunakan gas yang bersumber dari Grisik Sumatera. 

Penandatangan dua perjanjian listrik ini  dilakukan secara langsung oleh Direktur Utama b'right PLN Batam, Dadan Kurniadipura, Direktur Utama PT Mitra Energi Batam, Noor Wahyu Hidayat dan Direktur PT Universal Batam Energi, Fazil E Alfitri bersamaan dengan pelaksanaan CEPSI 2012 di Bali. 

"Kedua kerjasama ini bagian dari rencana strategis kami dalam pembangunan pembangkit yang berkelanjutan pada kurun waktu 2012 sampai dengan 2016 di sistem Batam," tambahnya.