Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Dua Pelaku UKM Batam Dapat Penghargaan TIAW 2012 dari AS
Oleh : ypn/dd
Rabu | 17-10-2012 | 13:19 WIB
lusi_pembina_ukm.jpg Honda-Batam
Lusi Efriani, salah satu penerima penghargaan dari Pemerintah Amerika Serikat. (Foto: Facebook).

BATAM, batamtoday - Pada 19 Oktober 2012 mendatang, dua  wanita Indonesia Lusia Efriani dan Fitriani akan berada di antara 100 perempuan dunia yang mendapatkan kehormatan dari Amerika Serikat.


Lusia Efriani asal Batam dan Fitriani asal Aceh dipastikan berangkat ke Amerika Serikat hari ini melalui Singapura. 

Dua wanita ini akan menerima langsung penghargaan dari The International Alliance for Women Award 2012 (TIAW) untuk kategori World of Difference 100 Award. Masing-masing akan menerima kategori entreprenuer dan community development.

"Kami berdua berangkat ke Amerika Serikat untuk menerima penghargaan TIAW Award 2012. Ajang ini diberikan untuk wanita yang melakukan hal perbedaan, Fitri dari KOHATI PBHMI menerima kategori community dan saya kategori  entrepreuner," papar Lusia Efriani, Rabu (17/10/2012).

Lusia Efriani sebagai pelaku UKM telah mengembangkan usaha arang batok kelapa dan menerbitkan buku "Cinderella From Indonesia", sebagai upaya Lusia memberdayakan kaum. Ia ingin memastikan wanita terlibat dalam kegiatan ekonomi. 

Lalu, Fitriani yang berasal dari Alue Jamok, Lhokseumawe sekarang menjabat Ketua KOHATI PBHMI. Melalui local institute yang ia dirikan, ia menyusun kajian Otonomi Kampung bersama anak-anak muda dan kepala desa di Aceh. Dengan bantuan USAID, ia juga melakukan pemberdayaan khusus wanita untuk membantu peran wanita dalam situasi konflik.

"Saya menggalakkan aktivitas kemajuan perempuan Aceh, bagaimana memertahankan perdamaian, mengajarkan wanita menjahit, menyusun kajian bersama anak-anak muda Aceh," jelas Fitriani.

Ternyata apa yang dikerjakan Lusia dan Fitriani menginspirasi sejumlah pihak untuk menominasikan keduanya di TIAW Award 2012. Menurut Lusi, sebuah majalah ekonomi menominasikan dirinya di ajang itu. Sementara Fitri dinominasikan oleh NGO Muhammad Adam.

Lusia menuturkan keduanya akan diberikan penghargaan saat sesi makan malam yang diadakan oleh Global Forum TIAW pada 18 Oktober di Washington DC. Selain menerima penghargaan, Lusia dan Fitriani berpartisipasi dalam training bersama penerima penghargaan lainnya serta akan mengikuti konferensi pemberdayaan perempuan.

Lusia menambahkan, ia dan Fitriani sempat tidak mendapat dukungan dana untuk menerima langsung penghargaan tersebut di Amerika Serikat.

Namun ternyata akhirnya Kadin Kepulauan Riau mau membantu keberangkatan Lusia dan Fitriani. Lusia juga merupakan anggota Kadin Kepri.

Wakil Ketua Umum Kadin Kepri Bidang Perdagangan dan Keuangan Amat Tantoso menuturkan Kadin membantu biaya keberangkatan Lusia dan Fitriani karena merasa bangga anggota Kadin Kepri menerima penghargaan atas usahanya.

"Kami bangga, Lusi bagian dari binaan Kadin Kepri. Bahwa selama ini mereka biaya sendiri sehingga Kadin merasa peduli. Pemerintah perlu memerhatikan SDM yang perlu diperhatikan, bisa bermanfaat untuk Indonesia sehingga mereka tidak menghadap ke Luar Negeri," jelasnya.