Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Dinkes Tanjungpinang Gelar Orientasi Integrasi Layanan Kesehatan Primer bagi 64 Tenaga Kesehatan
Oleh : Devi Handiani
Jum\'at | 16-08-2024 | 08:24 WIB
1608_orientasi-nakes_0493483478.jpg Honda-Batam
Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Tanjungpinang menggelar orientasi Integrasi Layanan Kesehatan Primer (ILP) di Hotel Aston Tanjungpinang. (Devi/BTD)

BATAMTODAY.COM , Tanjungpinang - Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Tanjungpinang menggelar orientasi Integrasi Layanan Kesehatan Primer (ILP) di Hotel Aston Tanjungpinang.

Kegiatan orientasi ILP ini berlangsung selama empat hari, mulai Selasa (13/8/2024) hingga Jum'at (16/8/2024), dengan diikuti 64 tenaga Kesehatan.

Kepala Dinkes Tanjungpinang Rustam mengatakan, dalam implementasi layanan primer ada lima klaster yakni klaster manajemen, klaster kesehatan ibu dan anak, klaster dewasa dan lanjut usia, klaster pencegahan dan pengendalian penyakit dan lintas klaster.

"Orientasi dilakukan untuk meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan dalam implementasi layanan kesehatan primer pada masing-masing klaster yang menjadi tanggung jawabnya," ujarnya.

Menurutnya, peserta orientasi terdiri dari ketua tim kerja dan penanggungjawab masing-masing klaster di Dinkes sebanyak 6 orang.

Selanjutnya ketua tim kerja dan penanggung jawab klaster di 8 puskesmas masing masing 6 orang dan petugas puskesmas pembantu sebanyak 4 orang serta fasilitator dinkes sebanyak 4 orang.

Selain itu, Rustam menyebutkan, Dinkes telah melaunching implementasi layanan kesehatan primer di tiga puskesmas yaitu Puskesmas Batu 10, Puskesmas Sei Jang dan Puskesmas Kampung Bugis pada 1 Agustus 2024 yang lalu.

Launching dilakukan oleh Pj Wali kota Tanjungpinang Andri Rizal dan dihadiri Direktur Tata Kelola Pelayanan Kesehatan Masyarakat Kemenkes RI.

Ia menjelaskan, urgensi penerapan Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer ini adalah untuk memperkuat cakupan kesehatan semesta, menurunkan kesakitan dan kematian akibat penyakit tidak menular dan menular.

Selain itu menurunkan beban finansial akibat penyakit kronis melalui penguatan pendekatan promotif dan preventif, penguatan jejaring layanan di tingkat kecamatan, kelurahan dan RW/RT serta inovasi dan pemanfaatan teknologi informasi.

"Pemantauan wilayah setempat akan diperketat dan skrining kesehatan pada seluruh penduduk di setiap siklus kehidupan akan dilakukan secara masif," tambah Rustam.

Editor: Gokli