Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Innalillahi, Pengamat Militer dan Tokoh Pers Salim Said Berpulang
Oleh : Redaksi
Minggu | 19-05-2024 | 08:06 WIB
salim_said.jpg Honda-Batam
Prof Salim Said (Foto: Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Jakarta-Innalillahi wainnailihi rojiun. Kabar duka menghampiri dunia jurnalis. Cendekiawan danTokoh pers yang merupakan wartawan peliput Gerakan 30 September 1965/Partai Komunis Indonesia (G3S/PKI) Prof Salim Said dilaporkan berpulang pada Sabtu (18/5/2024) malam. Kabar itu dibenarkan oleh sang istri Hera.

Salim Said yang merupakan mantan duta besar RI untuk Republik Ceko dikenal sebagai pengamat militer sekaligus dosen di Universitas Pertahanan (Unhan). Salim mengembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat pada Sabtu sekitar pukul 19.33 WIB.

"Malam ini jenazah disemayamkan di rumah duka, Jalan Redaksi Nomor 149, Komplek Wartawan PWI Cipinang, Jakarta Timur," kata Hera, Sabtu(18/5/2024)

Perwakilan keluarga Prof. Salim Haji Said, Zacky Riyadi, menyebut almarhum wafat karena sakit, dan dia sempat bolak-balik dirawat di rumah sakit.

Beberapa jam sebelum ajalnya, kondisi kesehatan almarhum juga terus menurun hingga akhirnya Prof. Salim Said menghembuskan napas terakhirnya di RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta, Sabtu, pada pukul 19.33 WIB.

"Innalilahi wa innailaihi rajiun, telah meninggal orang tua kami, paman kami, Prof. Dr. H. Salim Said, malam ini jam 19.33 di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Beliau memang sudah dalam kondisi sakit beberapa lama, sempat juga keluar masuk ruang ICU juga, dan beberapa saat memang semakin drop beberapa hari ke belakang, dan Qadarullah memang hari ini dipanggil oleh Allah SWT," kata Zacky, Minggu (18/5/2024) malam.

"Mohon doanya semuanya supaya almarhum khusnul khotimah, ditempatkan di tempat yang terbaik, serta diampuni kesalahannya," kata perwakilan keluarga almarhum tersebut.

Dia melanjutkan, pemakaman Prof. Salim Said direncanakan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Minggu (19/5/2024) selepas pukul 12.00 WIB.

"Rencana insya Allah akan dimakamkan Minggu, ba'da zuhur. Jadi, sebelum zuhur akan kami shalatkan di masjid dekat sini, Masjid Al-Akbar, baru abis itu diberangkatkan ke TPU Tanah Kusir," kata dia.

Di masjid dekat rumahnya itu, rombongan pelayat akan shalat zuhur sekaligus shalat jenazah. "Rencana seperti itu sampai saat ini," kata dia.

Prof Salim Haji Said, seorang tokoh pers dan perfilman nasional, akademisi, cendekiawan, dan duta besar, meninggal dunia pada usia 80 tahun setelah berjuang dari sakitnya selama beberapa waktu terakhir.

Kabar meninggalnya mendiang Salim Said disampaikan pertama kali oleh istrinya, Herawaty.

Di rumah duka, para pelayat tak berhenti berdatangan sejak jenazah tiba pada pukul 22.30 WIB setidaknya sampai pukul 23.30 WIB. Para pelayat sebagian besar merupakan keluarga, tetangga, dan kerabat dekat.

Di pelataran depan rumahnya, karangan bunga ucapan duka dari beberapa tokoh mulai berdatangan. Karangan bunga itu, yang ditempatkan berjejer tepat di kediaman, di antaranya Kepala Staf Kodam (Kasdam) IV/Diponegoro Brigjen TNI Budi Irawan, Badan Kebudayaan Nasional Pusat PDI Perjuangan, Deddy Mizwar, dan Forum Pemimpin Redaksi Indonesia.

Editor: Surya