Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pemanasan Global Membuat Ukuran Ikan Menjadi Tambah Kecil
Oleh : si
Minggu | 07-10-2012 | 19:12 WIB

JAKARTA, batamtoday - Ukuran ikan bisa menyusut hingga 24 persen akibat efek pemanasan global, demikian hasil penelitian "Penyusutan Ikan Memperburuk Dampak Perubahan Laut Global Terhadap Ekosistem Laut" yang diterbitkan Nature Climate Change.


Para peneliti menguji dampak dari peningkatan temperatur terhadap 600 spesies di antara 2001 hingga 2050 dengan skenario emisi tinggi milik Interngovernmental Panel on Climate Change (IPCC). Hasilnya, temperatur air yang hangat mampu mengurangi jumlah oksigen laut dan secara signifikan mampu mengurangi bobot ikan.

Sebelumnya, para peneliti juga pernah menemukan bahwa perubahan temperatur air laut akan berdampak pada distribusi dan kemampuan reproduksi spesies ikan. Namun, penelitian terbaru ini menambah dampak baru, yakni terhadap ukuran dan bobot ikan.

Walaupun data dalam proyek penelitian ini memproyeksikan perubahan kecil temperatur di dasar laut, namun hasilnya berdampak cukup besar terhadap ukuran dan bobot ikan.

Saat temperatur laut meningkat, temperatur tubuh ikan pun ikut meningkat.  Namun, menurut pemimpin penelitian, Dr Willian Cheung dari Universitas British Columbia, jumlah oksigen dalam air adalah kuncinya.

"Peningkatan temperatur secara langsung menaikkan tingkat metabolisme dari fungsi tubuh ikan," ungkapnya, seperti dikutip dari BBC.

"Ini kemudian menunjukkan adanya peningkatan permintaan oksigen bagi aktivitas normal tubuh. Jadi, ikan akan kehabisan oksigen untuk tumbuh, dan ukuran mereka akan menjadi kecil," tambahnya.

Tim peneliti juga menggunakan model untuk memprediksi pergerakan ikan di air yang hangat. Tim ini percaya bahwa kebanyakan populasi ikan akan bergerak menuju kutub Bumi dengan kecepatan 36 km per dekade.

"Katakanlah, nanti di Laut Utara, Anda bisa melihat ikan berbadan lebih kecil dari yang ada di laut tropis," kata Dr Cheung.

Setelah mengadakan penelitian mengenai pergerakan dan dampak psikologis dari peningkatan temperatur, tim peneliti menyimpulkan ukuran tubuh ikan akan menyusut antara 14 persen hingga 24 persen, dengan angka penurunan terbesar akan terjadi di Samudra Hindia dan Atlantik.

Para peniliti mengadakan dua studi kasus yang melibatkan ikan kod Atlantik Utara dan ikan haddock. Mereka menemukan bahwa pada data rekaman pada kedua ikan menunjukkan penurunan signifikan ukuran tubuh, yakni lebih banyak daripada yang sebelumnya mereka prediksikan.

Dr Alan Baudron dari Universitas Aberdeen, UK yang juga pernah mengadakan studi pertumbuhan ikan haddock di Laut Utara mengungkapkan, penelitian terakhir ini memiliki hasil yang kuat.

Baudron percaya hal ini akan berdampak negatif terhadap hasil perikanan dan juga bisa berdampak serius terhadap kemampuan reproduksi ikan.

"Ikan-ikan yang lebih kecil memproduksi telur lebih sedikit dan lebih kecil sehingga bisa memengaruhi potensi reproduksi stok ikan. Hal ini juga mampu mengurangi daya tahan ikan terhadap faktor lain seperti polusi," ungkapnya.

Meskipun demikian, menurut Dr Cheung, penelitian lanjutan sangat dibutuhkan.

"Studi kami menunjukkan bahwa perubahan iklim bisa mengurangi ukuran dan bobot ikan secara signifikan. Namun, kami masih harus melihat lebih dekat respon biologis di masa yang akan datang," pungkasnya.