Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Jelang Hari Raya Idul Adha 1423 Hijriah

Sapi Bramos Terbesar dan Termahal di Seitemiang
Oleh : kli/dd
Kamis | 04-10-2012 | 15:33 WIB

BATAM, batamtoday - Jelang hari raya Idul Adha pada Jumat (26/10/2012) mendatang, penangkaran hewan di Seitemiang dipadati ratusan sapi dari luar Pulau Batam. Sapi jenis Bramos merupakan sapi terbesar dan termahal di lokasi tersebut.


Kamis (4/10/2012) penangkaran hewan di daerah Seitemiang dipunuhi ratusan sapi berbagai jenis yakni Bramos, Limosin, Metal dan Bali. Sapi potong tersebut didatangkan langsung dari luar Batam seperti Jawa, Lampung dan Bali.

Ratusan sapi yang disiapkan untuk hewan kurban tersebut berbagai ukuran mulai dari 5 kuintal sampai dengan 1 ton. Dan harga yang ditawarkan juga bervariasi mulai dari Rp 25 juta sampai Rp 40 juta.

Menurut salah seorang pemilik penangkaran "Jagal Utama", Sukarno di lokasi menyebutkan sapi-sapi tersebut sengaja didatangkan dari luar Batam untuk memenuhi kebutuhan warga Batam khususnya pada saat perayaan hari raya Idul Adha.

Saat ini, kata Sukarno hewan yang sudah sampai di penangkaran miliknya mencapai 450 ekor dan yang sudah terjual baru 175 ekor. Sesuai dengan tingkat kebutuhan, maka ratusan sapi dari luar pulau Batam masih akan didatangkan lagi.

"Harga yang kami bandrol untuk sapi-sapi ini berbeda-beda. Ukuran 5 kwintal dikisaran Rp25 juta dan untuk 1 ton sekitar Rp40 juta," paparnya.

Di lokasi penangkaran Seitemiang, jenis Bramos merupakan sapi terbesar dengan bobot mencapai 1 ton dan sapi Bali merupakan sapi terkecil dengan bobot mencapai 5 kwintal.

"Jenis Bramos ini dari pulai Jawa dan jenis Bali ini dari Lampung dan Bali," jelasnya.

Para pemilik penangkaran sapi di Seitemiang ternyata sudah membentuk satu perkumpulan yaitu Assosiasi Pedangang Hewan Ternak Batam (APHTB) yang diketuai oleh Sumardi. APHTB ini kata Sumardi di bawah naungan Dinas KP2K Batam.

Dijelaskan Sumardi, APHTB sudah mempunyai anggota para pemilik penangkaran hewan kurban seluruh Batam sekitar 30. Dimana, 15 diantaranya masih beroperasi di luar Seitemiang.